Tarif Tol Semarang-Solo Naik 27 Juni, DPRD Jateng: Batalkan, Sampai Kondisi Lebih Baik!

Protes kenaikan tarif tol Semarang-Solo, juga disampaikan Fraksi PKS saat sidang paripurna di Gedung DPRD Jateng, Jumat.

Baca juga: Seluruh Gedung di Unsoed Purwokerto Disemprot Disinfektan, Buntut 20 Warga Kampus Positif Covid

Baca juga: Kios Pasar Desa Jati Kulon Disulap Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid, Bupati Kudus: Tempatnya Bagus

Baca juga: Jangan Kehabisan! Polresta Banyumas Buka Lagi Pendaftaran Vaksinasi Gratis, Tersedia 2.700 Dosis

Baca juga: Buruan Daftar! Disdagnakerkop Karanganyar Siapkan 5000 Dosis Vaksin bagi Pelaku UMKM

Anggota Fraksi PKS Agung Budi Margono meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyampaikan ke pemerintah pusat atas keberatan penyesuaian tarif tol yang dinilai memberatkan masyarakat tersebut.

"Kami akan melaporkan. Kebijakan kenaikan tol memang konteks pemerintah pusat. Kita harus melihatnya sebagai konteks beban (keuangan) nasional yang semakin berat dengan naiknya kasus covid di Indonesia," kata Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Prasetyo Aribowo merespon masukan anggota dewan terkait kenaikan tarif Tol Semarang-Solo.

"Kebijakan terkait subsidi dan pengelolaan anggaran nasional adalah kewajiban dan kewenangan pemerintah pusat. Akan kami laporkan kepada gubernur agar bisa disikapi," imbuhnya. (*)