Penanganan Corona
Tak Ada Lagi Pengiriman ke Donohudan, Karantina Covid di Kudus Kini Dipusatkan di Desa dan Kecamatan
Sedikitnya 86 pasien Covid-19 kloter terakhir dipulangkan dari Asrama Haji Donohudan ke Kabupaten Kudus, Selasa (22/6/2021) malam.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Sedikitnya, 86 pasien Covid-19 kloter terakhir dipulangkan dari Asrama Haji Donohudan ke Kabupaten Kudus, Selasa (22/6/2021) malam.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menghentikan pengiriman warganya untuk menjalani karantina terpusat di Asrama Haji Donohudan dan akan memfokuskan tempat isolasi di desa atau kecamatan setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Badai Ismoyo menyampaikan, 86 warga yang dipulangkan tersebut di antaranya 60 orang yang sudah dinyatakan negatif.
Sedangkan 26 orang lain, telah selesai menjalani isolasi mandiri sehingga diizinkan kembali ke rumah.
"Jadi, 86 orang ini memang sudah dibolehkan pulang karena masa isolasinya telah selesai dan hasil swabnya negatif," ujar dia, di Rusunawa Bakalankrapyak, Selasa.
Baca juga: Kapolri Terjunkan 600 Personel ke Kudus, Kawal Penanganan Covid di 60 Desa
Baca juga: Sebulan, Angka Kematian Akibat Covid di Kudus Tembus 440 Kasus. Dinkes: Mayoritas Belum Divaksin
Baca juga: Gerakan Sepekan di Rumah Saja Efektif Turunkan Angka Covid, Bupati Kudus Minta Warga Lanjutkan
Baca juga: Posko PPKM Mikro Kecamatan Bae Kudus Ditengok Panglima TNI dan Kapolri, Bakal Dibawa ke Madura
Seluruh warga tersebut dikumpulkan di halaman parkir Rusunawa Bakalankrapyak sebelum diantar sesuai kecamatannya masing-masing.
Sebelum pulang, warga juga disemprot menggunakan disinfektan agar lebih steril ketika sampai di rumah.
"Ini kloter terakhir, sudah tidak ada lagi warga Kudus yang berada di Donohudan," katanya.
Badai menyampaikan, pengiriman warga ke Donohudan dinilai tidak efektif sehingga pihaknya akan memaksimalkan karantina terpusat di desa dan kecamatan.
Apalagi, selama isolasi di Donhudan, sedikitnya lima warga Kabupaten Kudus meninggal dunia.
"Lima orang warga yang meninggal dunia karena memiliki penyakit penyerta," ujarnya.
Menurutnya, jumlah lokasi karantina terpusat yang disiapkan di desa dan kecamatan memiliki kapasitas lebih dari 100 tempat tidur.
Meski begitu, Badai mengatakan, masih ada sembilan desa yang belum memiliki tempat isolasi di antaranya Desa Menawan dan Gondosari, karena terpusat di kecamatan.
Kemudian, empat desa lain, berada di Kecamatan Gebog, sedangkan tiga lainnya tersebar.
"Desa yang belum memiliki gedung untuk tempat isolasi bisa memakai yang ada di kecamatan. Sedangkan tenaga kesehatannya dari bidan desa," ujarnya.
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, Rabu 23 Juni 2021: Rp 973.000 Per Gram
Baca juga: Cuaca Purbalingga Hari Ini, Rabu 23 Juni 2021: Hujan Petir Diperkirakan Terjadi Sore Hari
Baca juga: Cuaca Purwokerto Hari Ini, Rabu 23 Juni 2021: Hujan Diperkirakan Terjadi Siang hingga Malam
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kudus Agus Budi Satriyo menyampaikan, sudah membentuk tempat isolasi di desa-desa.
Beberapa tempat isolasi lain juga merupakan gabungan dengan desa lain.
"Minimal 20 tempat tidur pada masing-masing desa," ujarnya.
Agus berharap, perusahaan swasta dapat ikut mendukung tempat karantina di lokasi desa mereka berada.
Sehingga, dapat ikut berperan dalam pencegahan penularan Covid-19. Apalagi, jika tidak sedikit warga yang diisolasi merupakan pekerja dari perusahaan tersebut.
"Jadi, kami mengharapkan dari perusahaan juga bisa ikut membantu," kata dia. (Raka F Pujangga)