Berita Jawa Tengah
Kisah Sukses Petani di Kejajar Wonosobo, Berangkat Haji dan Kuliahkan Anak Menjadi Dokter
Jika harga kentang normal mencapai Rp 10 ribu perkilogram, Yakub bisa meraup Rp 60 juta hingga Rp 90 juta untuk sekali panen.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
Yakup sebenarnya bisa saja menyerahkan setiap pekerjaan ke buruh.
Dia tinggal duduk santai di rumah sembari menunggu panen tiba.
Masalahnya, ia butuh aktivitas fisik biar tubuhnya lebih bugar.
Ia tetap menjaga pola hidup dengan beraktivitas di ladang untuk alasan kesehatan.
"Saya merokoknya kencang, harus diimbangi dengan aktivitas berat biar tetap bugar," katanya.
Nyatanya, meski tiap hari tubuhnya belepotan tanah di ladang, Yakub bisa mencukupi kebutuhan keluarganya, bahkan berlebih.
Yakub mampu membeli mobil bagus hingga pernah berangkat haji.
Dia yang bekerja tanpa embel-embel gelar, berhasil menguliahkan anaknya hingga lulus di Fakultas Kedokteran yang biayanya mahal.
Anaknya kini telah menjadi dokter di Sleman dan berhasil membanggakannya.
Tetapi entah mengapa, Yakub memilih tidak menguliahkan anaknya yang lain.
Dia ingin anaknya bertani dan tinggal di desa untuk menemaninya yang sudah tua.
Menurut dia, dengan bertani, penghasilan mereka sudah lebih dari cukup meski tanpa bertitel sarjana.
Meski untuk menguliahkan semua anaknya, tentu ia mampu. (Khoirul Muzakki)
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Kebumen Siapkan Tempat Isolasi di Setiap Kecamatan
Baca juga: Bagian Ikhtiar, Jalan Protokol Kebumen Disemprot Disinfektan
Baca juga: Dirut Pertamina Cek Langsung Kilang Cilacap: Alhamdulillah Semua Penanganan Sudah Safety
Baca juga: Asap Hitam Pekat Masih Membumbung Tinggi di Langit, Pasca Kebakaran Tanki Kilang Pertamina Cilacap