Berita Semarang Hari Ini

Fenomena Hujan Es di Kota Semarang, Sabtu Sore Selama Lima Menit, Berikut Penjelasan BMKG

Warga Purwosari, Semarang Utara, Vian mengatakan, sempat kaget melihat hujan es di wilayah Gajahmungkur. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
ISTIMEWA
Hujan menyerupai es terjadi wilayah Karangbendo, Kelurahan Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Sabtu (29/5/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Hujan es guyur wilayah Karangbendo, Kelurahan Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Sabtu (29/5/2021) sekira pukul 15.00. 

Fenomena hujan menyerupai butiran es tersebut terjadi sekira 5 menit. 

Warga Gajahmungkur, Yoko membenarkan kejadian tersebut. 

Dia menyebut, fenomena hujan yang menyerupai butiran es itu terjadi sekira pukul 15.00. 

Dia sempat kaget lantaran atap rumahnya seperti dilempari batu saat itu. 

Kejadian hujan es dia memperkirakan berlangsung dari 5 hingga 10 menit. 

Baca juga: Target Disdukcapil Kabupaten Semarang: 30 Desa Bisa Nikmati Kemudahan Akses Layanan Adminduk

Baca juga: PPDB 2021 Kota Semarang Dibuka Akhir Juni, Calon Peserta Didik Diminta Cek Data Terlebih Dahulu

Baca juga: Wisata di Empat Kecamatan Ini Ditutup Sementara, Dispar Kabupaten Semarang: Masuk Zona Merah

Baca juga: Ini Tarif Khusus BRT Trans Semarang: Penyandang Disabilitas Cuma Rp 1.000

"Bentuknya kecil-kecil sebesar kerikil dan seperti kristal," ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (29/5/2021). 

Dia mengungkapkan, kejadian hujan es terjadi bersamaan dengan hujan deras disertai angin dan petir. 

Ketika hujan es itu, dia heran mengapa ada suara keras di atap rumahnya. 

Hujan tak seperti hujan deras pada umumnya.

Hal itu membuatnya penasaran dan akhirnya mendokumentasikan fenomena tersebut. 

Mobil miliknya juga terkena hujan yang menyerupai es itu. 

"Saya video tapi kejadian itu tak berlangsung lama," katanya. 

Warga Purwosari, Semarang Utara, Vian mengatakan, sempat kaget melihat hujan es di wilayah Gajahmungkur. 

Pasalnya di kawasan kampungnya terhitung tak alami hujan deras. 

Bahkan tak terjadi angin kencang seperti di wilayah kota Semarang lainnya. 

"Wilayah sini juga hujannya sekira pukul 16.00 dan intensitas tak terlalu lebat." 

"Jadi kaget dengar hujan es," katanya. 

Sementara itu, Kepala Data dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Iis Widya Harmoko mengatakan, fenomena hujan es itu diakibatkan karena Perairan Utara Jawa membentuk pertemuan angin di wilayah utara Jawa Tengah (Temanggung dan Semarang).

"Serta didukung oleh masa udara yang labil serta kelembaban udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas."

"Sehingga potensi tumbuhnya awan hujan (kumulonimbus) cukup besar," paparnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (29/5/2021).

Hal itu juga menyebabkan terjadinya hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es di beberapa wilayah Kota Semarang dan Jawa Tengah secara keseluruhan. 

"Hujan dan angin kencang dissetai hujan es memang terjadi di Jawa Tengah, tak terkecuali Semarang," tandasnya. (Iwan Arifianto)

Baca juga: Pameran dan Kontes Bonsai Banjarnegara, 600 Tanaman dari Berbagai Daerah di Jateng

Baca juga: Toleransi di Aribaya Banjarnegara: Giliran Muslim Berjaga di Wihara saat Umat Buddha Ibadah Waisak

Baca juga: Dari Wirasaba Kini Menjadi Bandara JB Soedirman, Menengok Sejarah Kedirgantaraan di Purbalingga

Baca juga: PT Angkasa Pura Simulasikan Layanan Penumpang, Jelang Operasional Bandara JB Soedirman Purbalingga

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved