Berita Kecelakaan Hari Ini

Kepala SMP Setiabudhi Semarang Meninggal, Alami Kecelakaan di Depan Penerbad, Seusai Ikuti Pengajian

Kejadian nahas pada Sabtu (3/4/2021) dini hari itu lantaran almarhum pulang dari pengajian di daerah Bugangan, Semarang Timur, Kota Semarang.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/IWAN ARIFIANTO
Suasana rumah duka almarhum Slamet Eko Dwiyono (58) warga Wonosari, Ngaliyan, Kota Semarang, meninggal dunia selepas mengalami kecelakaan maut di Jalan Siliwangi Semarang atau depan Penerbad Semarang, Sabtu (3/4/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Slamet Eko Dwiyono (58), korban meninggal dunia atas kecelakaan yang terjadi di depan Penerbad Semarang merupakan Kepala SMP Setiabudhi Semarang.

"Almarhum masih aktif sebagai guru dan kepala sekolah," ujar rekan korban, Suharto kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (3/4/2021).

Dia menuturkan, mengenal sosok almarhum sejak muda.

Selain pendidik, almarhum juga dikenal sebagai tokoh agama.

Baca juga: Ini Risikonya Ngantuk Saat Berkendara, Mahasiswa Tabrak Pohon di Turunan Silayur Semarang

Baca juga: Organisasi Kepemudaan di Kota Semarang Tolak Aksi Terorisme, Pernyataan Sikap Disampikan di DPRD

Baca juga: Coffee Cump, Pilihan Asyik Nginap di Tengah Areal Perkebunan Kopi, Hadir di Kabupaten Semarang

Baca juga: Organda Kabupaten Semarang Minta Pemerintah Beri BLT sebagai Kompensasi Larangan Mudik Lebaran

"Terakhir saya kontak almarhum pada sebulan lalu."

"Mau ngobrol-ngobrol soal agama dan umat, namun belum kesampaian," terangnya.

Dia juga kagum dengan beliau yang sangat konsen di bidang agama. 

Almarhum sangat rajin mengembangkan organisasi umat di lingkungannya.

"Masjid di lingkungan almarhum dahulu masih biasa saja, sekarang sudah sangat bagus dan berkembang pesat."

"Peran almarhum memang luar biasa soal itu," paparnya.

Sementara itu, adik almarhum, Maryono mengatakan, dia memang aktif di berbagai kegiatan keagamaan.

"Almarhum memang aktif berorganisasi utamanya organisasi agama."

"Di kampung sini dahulunya tak ada masjid."

"Beliau merintis hingga sekarang sudah berdiri masjid," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (3/4/2021).

Bahkan, lanjut dia, di akhir hidupnya almarhum berjuang demi agamanya. 

Kejadian nahas pada Sabtu (3/4/2021) dini hari itu lantaran almarhum pulang dari pengajian di daerah Bugangan,Semarang Timur, Kota Semarang.

Pihak keluarga tak menyangka jika almarhum alami musibah.

Apalagi mengalami kecelakaan, sebab almarhum sudah terbiasa pulang malam mengikuti pengajian.

"Kami syok namun semua sudah takdir," jelasnya. 

Almarhum juga dikenal sebagai sosok penyayang keluarga.

Kini dia meninggalkan seorang anak dan seorang cucu.

"Cucunya belum lama lahir baru beberapa bulan lalu," katanya.

Tetangga korban, Sujarwo pun kaget adanya kabar tersebut.

Pasalnya terakhir bertemu dengan almarhum kondisi sehat dan sempat guyon bareng.

"Dini hari tadi lewat tengah malam ada orang buka portal."

"Saya tanya ada apa, ternyata orang tersebut memberi kabar kejadian kecelakaan tersebut," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (3/4/2021).

Kabar itu tentu membuat para warga kaget.

Begitupun pihak keluarga langsung syok berat.

Sebelumnya,para tetangga almarhum yang tengah jaga di Poskamling RT 03 RW 11 Wonosari bertanya-tanya mengapa dia tak kunjung pulang.

Warga memahami hampir tiap malam almarhum mengisi atau mengikuti kegiatan pengajian di berbagai tempat.

"Biasanya almarhum pulang antara pukul 22.00 hingga pukul 23.00."

"Tadi malam kok tidak pulang-pulang."

"Dikarenakan mau hujan, para warga lantas masuk ke rumah masing-masing."

"Tak lama kemudian mendengar kabar musibah tersebut," katanya.

Dia menjelaskan, para tetangga juga kaget.

Sehari sebelumnya atau pada Jumat (2/4/2021) malam saat yasinan rutin di lingkup RT, almarhum menyinggung soal kematian.

Dalam ceramah tersebut korban bertanya ke jamaah apakah umurnya sampai Lebaran tahun ini.

"Ya mungkin itu firasat almarhum saja."

"Mungkin juga kebetulan," terangnya.

Menurutnya, almahrum dikenal sebagai tokoh masyarakat dan tokoh agama di lingkungan setempat.

Almarhum sering mengisi kegiatan keagaman di berbagai kelompok pengajian.

Pernah juga menjabat Ketua RT dan RW di daerah tempatnya tinggal.

Tak heran saat pemakaman jenazah korban dipenuhi ratusan pelayat.

"Ya kami semua segan sama beliau."

"Tentu sangat kehilangan apalagi almarhum sosoknya begitu penting bagi lingkungan sekitar," katanya.

Almarhum sudah dimakamkan di TPU Dongaji Wonosari pukul 10.00.

Rumahnya hingga kini masih dipadati oleh para pelayat.

Diberitakan sebelumnya, korban meninggal dunia di lokasi kejadian selepas menabrak truk gandeng yang terparkir di bahu jalan.

Motor matik pelat H 5531 ZY miliknya rusak parah di bagian depan.

Tubuh korban alami luka parah di kepala. (Iwan Arifianto)

Baca juga: Derbi Turin Malam Ini, Tiga Nama Terpaksa Dicoret Andrea Pirlo, Langgar Aturan Jam Malam

Baca juga: Update Kasus Penyerangan Mabes Polri, Pelaku Beli Senjata Airgun Secara Online, Penjualnya di Aceh

Baca juga: Pegawai PLN Gresik Tewas Kesetrum Listrik, Sedang Benahi Stop Kontak di Rumah Tetangganya

Baca juga: Hikayat Maling Genthiri: Robin Hood asal Blora, Makamnya Ada di Desa Kawengan

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved