Berita Jawa Tengah
Hikayat Maling Genthiri: Robin Hood asal Blora, Makamnya Ada di Desa Kawengan
Kisah Maling Genthiri atau ada yang menyebutnya Kentiri ini sangat melekat bagi sebagian masyarakat Blora. Robin Hoodnya warga Kawengan Jepon.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Jika di Inggris memiliki Robin Hood sebagai tokoh dalam cerita rakyatnya, di Blora memiliki Maling Genthiri.
Kedua tokoh cerita rakyat ini memiliki karakter yang sama, yaitu sama-sama seorang pencuri.
Tapi hasil curiannya diperuntukkan bagi warga miskin.
Kisah Maling Genthiri atau ada yang menyebutnya Kentiri ini sangat melekat bagi sebagian masyarakat Blora.
Baca juga: Kewenangan Penyelidikan 4 Polsek di Blora Dicabut, Utamakan Penyelesaian Kasus secara Kekeluargaan
Baca juga: Disebut Ada Sempalan Jaringan Teroris di Blora, Kapolres: Sekadar Melintas, Tidak Tinggal di Sini
Baca juga: Puguh Lega Sudah Disuntik Vaksin, Makin Nyaman Ikuti Kejuaraan Angkat Besi di Luar Wilayah Blora
Baca juga: Disambati Warganya di Perantauan yang Tak Boleh Mudik, Bupati Blora Janji Melobi Gubernur
Utamanya bagi masyarakat Desa Kawengan, Kecamatan Jepon.
Di desa ini terdapat makam yang dipercaya sebagai makam Mbah Genthiri.
Letak makamnya berada di kompleks pemakaman umum desa.
Makam yang dipercaya sebagai tempat persemayaman terakhir Mbah Genthiri berada di dalam cungkup dikelilingi pagar kayu.
Di dalam cungkup hanya ada satu makam berikut kelambu putih lusuh yang menyelimutinya.
Berdasarkan keterangan perangkat desa setempat, Ramelan, warga Kawengan percaya bahwa Mbah Genthiri adalah tokoh masa lalu dengan segenap kisah hidupnya yang heroik.
Meski memiliki kebiasaan mencuri tapi Mbah Genthiri memberikan barang hasil curiannya untuk warga miskin.
Dari situ seolah terselip pesan, sudah sepatutnya orang kaya menyisakan perhatian atas keberadaan warga miskin.
“Mbah Genthiri itu ilmunya luar biasa, tapi maling."
"Malingnya adalah orang kaya atau orang berada, hasil malingnya dikasihkan orang miskin dan janda yang tidak punya apa-apa,” kata Ramelan kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (3/4/2021).
Kisah heroik Mbah Genthiri yang sarat akan pesan keberpihakan kepada ‘wong cilik’ sampai sekarang masih terngiang di benak warga Kawengan.