Berita Banjarnegara

Senyum Rahma, Gadis Pelukis Banjarnegara dapat Bantuan Kursi Roda dan Pijatan Alternatif setiap Hari

Senyum Eprisa Nova Rahmawati mengembang saat perwakilan dari Yayasan Jumat Barokah Banjarnegara (JBB) mengunjunginya, Sabtu (27/3/2021).

Penulis: khoirul muzaki | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/Istimewa
Eprisa Rahma gadis pelukis asal Desa Penusupan, Banjarnegara. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Senyum Eprisa Nova Rahmawati mengembang saat perwakilan dari Yayasan Jumat Barokah Banjarnegara (JBB) mengunjunginya, Sabtu (27/3/2021).

Siswa kelas XII MA Cokroaminoto Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, itu belakangan viral di jagat maya lantaran kisah hidup dan prestasinya.

Gadis yang mengalami kelumpuhan itu membuat netizen kagum akan kemampuan melukis, membuat sketsa, serta animasi yang dimiliki.

Rahma terlahir dari keluarga sederhana. Orang tuanya hanya berprofesi sebagai petani dengan penghasilan pas-pasan.

Sejak sakit, beberapa tahun ini, Rahma beraktivitas mengandalkan bantuan kursi roda. Itu pun pinjaman dari tetangga.

Baca juga: Politeknik Banjarnegara Beri Peluang Siswa SMA Belajar Agro Industri di Kampus, Siap ke Dunia Kerja

Baca juga: Sembilan Pasangan Seketika Panik Saat Polisi Datang, Bukan Pasutri Lagi Ngamar di Banjarnegara

Baca juga: Video Pemuda Asal Banjar Jadi Imam di Mekkah Viral di Banjarnegara, Ternyata Begini Faktanya

Baca juga: Bertahap Dibersihkan, Eceng Gondok Sudah Penuhi Telaga Merdada Banjarnegara

Kisah viral Rahma ini pula yang mendorong JBB menemuinya. Pembina Yayasan JBB Turiman dan beberapa relawan tak sekadar bersilaturahim tetapi juga membawa kursi roda dan seperangkat alat lukis untuk Rahma.

Rahma yang bertempat tinggal di RT 03 RW 04 Desa Penusupan, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, tampak semringah ketika membuka perlengkapan lukis yang dibawa para relawan.

"Alhamdulillah, bagus sekali perlengkapan lukis ini," ucapnya.

Rahma bersyukur mendapat bantuan alat lukis yang bisa mendukungnya terus berkarya. Apalagi, sejak kisahnya tersebar di dunia maya, dia mulai kebanjiran order lukisan.

Ia juga mendapatkan bantuan kursi roda yang bisa membantu mobilitasnya.

Menariknya, dalam kesempatan itu, Rahma juga mendapat terapi pengobatan akhir zaman (PAZ) pukul palu dari relawan.

Metode itu dipakai untuk memberi stimulus pijatan pada tulang belakang.

Rahma pun terkejut. Ia merasakan getaran di tulang belakangnya saat diterapi.

Telapak kaki Rahma yang selalu dingin pun sudah mulai terasa hangat. Ia berharap, ini menjadi sinyal positif bagi kesembuhannya.

"Rasanya cukup nyaman. Semoga, ini bisa perlahan menyembuhkan penyakit yang saya derita," harap Rahma.

Baca juga: Forkompimda Purbalingga Rapatkan Barisan Menangkal Radikalisme dan Teroris Lewat Jaga Toleransi

Baca juga: Resah Muncul Jurnal Gula Semut Jateng Tak Murni, PT Profile Mitra Abadi Ngadu ke Pemkab Banyumas

Baca juga: Targetkan Jadi Kabupaten Layak Anak dan Dafabel Pada 2022, Ini yang Dilakukan Pemkab Purbalingga

Baca juga: Dapat Bantuan 3290 Hazmat, Dinkes Kendal Bakal Bagikan ke Semua Puskesmas, RS, dan RSDC

Kepada keluarga Rahma, Turiman meminta izin agar bisa membantu terapi PAZ pukul palu kepada gadis itu setiap hari.

"Semoga, kesembuhan segera Allah turunkan untuk Rahma. Rahma kami rasa harus diterapi setiap hari, disertai doa dan istighfar," ujar Turiman. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved