Berita Banjarnegara
ORARI Banjarnegara Kembangkan Alat Pemantau Longsor Berbasis Satelit Guna Cegah Korban Jiwa
Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI) Lokal Banjarnegara tengah membuat dan mengembangkan alat pemantau longsor berbasis satelit.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI) Lokal Banjarnegara tengah membuat dan mengembangkan alat pemantau longsor berbasis satelit.
Jumat (12/3/2021) malam, tim teknik ORARI Lokal Banjarnegara, mempresentasikan alat bernama YH2AE LORA Warning System kepada Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono di Pendopo Dipayudha Adigraha Banjarnegara.
Ketua ORARI Lokal Banjarnegara Harsono Widjayanto mengatakan, alat ini dikembangkan lantaran Banjarnegara merupakan daerah langganan longsor.
"Hingga saat ini, potensi longsor yang ada belum bisa diprediksi. Sangat perlu adanya alat yang bisa memonitor daerah rawan longsor di Banjarnegara" tutur Harsono, Sabtu (14/3/2021).
Baca juga: Masyarakat Banjarnegara Bisa Gunakan Aplikasi Sarsipol, Penanganan Kecelakaan Bakal Cepat Tertangani
Baca juga: RS Divonis Dua Bulan Penjara, Warga Somawangi Banjarnegara Ini Terbukti Masih Bandel Jual Miras
Baca juga: Cerita Sopiah Korban Kebakaran Pasar Induk Banjarnegara Stok Beras 4 Ton Ludes
Baca juga: Pascakebakaran Pasar Induk, Pemkab Banjarnegara segera Siapkan Pasar Darurat di Stadion Soemitro
Alat tersebut dikembangkan anggota ORARI Bajarnegara, Havid Adhitama dan Arifin Santoso. Menurut Havid, pembuatan alat itu terinspirasi dari satelit LORA.
Satelit terestrial ini, kata dia, dapat mengirimkan data pemantauan dari lokasi terpencil tanpa memiliki ketergantungan pada jaringan internet.
Arifin menambahkan, keunggulan alat tersebut, selain rendah daya juga memiliki kapasitas yang baik untuk komunikasi data melalui radio.
"Ini sebuah teknologi baru yang belum begitu lumrah dipakai di Indonesia. Banjarnegara akan menjadi yang terdepan jika menerapkan teknologi ini," katanya.
Alat pemantau ini dapat memberikan data berupa kemiringan tanah, pergerakan tanah, kejenuhan tanah, intensitas hujan, suhu, dan kelembapan udara.
Ketika data ini diolah secara tepat, kata dia, bukan tidak mungkin, potensi longsor bisa diprediksi secara akurat.
Sehingga, masyarakat yang berpotensi terdampak bisa menyelamatkan diri.
Data tersebut juga dapat diinterpretasikan oleh instansi berwenang untuk menentukan langkah yang tepat dalam mitigasi bencana tanah longsor di Banjarnegara.
Baca juga: TESDA di Sungai Kranji Purwokerto Bakal Jadi Destinasi Wisata, Dilengkapi Jalur Joging
Baca juga: Pakai Mobil Dinas Bupati Blora Buat Acara Pernikahan? Gampang Tidak Pakai Ribet, Begini Prosedurnya
Baca juga: Alasan DKK Karanganyar Prioritaskan Vaksinasi di Tiga Pasar Ini, Pekan Depan Ditarget Rampung
Baca juga: Warga Mau Ngadu atau Lapor Hal Apa Saja Makin Mudah, Berikut Nomor Telepon Pejabat Pemkab Blora
Dalam pengembanganya ke depan, data dan notifikasi dari alat tersebut bisa diakses masyarakat secara langsung melalui aplikasi ponsel ataupun aplikasi chatting Telegram yang di integrasikan menjadi bot otomatis.
Terkait alat ini, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono meminta tim ORARI Lokal Banjarnegara menyegerakan uji coba teknis alat tersebut.
Ia sangat terbuka dan mendukung inovasi yang berdampak pada masyarakat. Terlebih, menyangkut keselamatan masyarakat Banjarnegara dari bencana longsor.
"Silakan segera diujicoba. Jika berhasil, pemkab akan men-support penuh alat ini, demi keselamatan warga Banjarnegara dari bencana longsor yang selalu berulang," ujar Budhi. (*)