Hari Raya Nyepi 2021
Karena Masih Masa Pandemi, Upacara Tawur Agung Jelang Nyepi Dipersingkat di Karanganyar
Ketua PHDI Kecamatan Ngargoyoso, Priyanto menyampaikan, Tawur Agung kali ini berbeda dengan upacara sebelumnya, lebih dipersingkat.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Upacara Tawur Agung menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943 di Pura Tunggal Ika Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, dipersingkat pelaksanaannya.
Hal itu lantaran masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Baca juga: Tiga Bulan Belum Gajian, Nasib Ribuan Guru Honorer di Karanganyar, Disdikbud: Mohon Bersabar Dahulu
Baca juga: Bertahap Mulai April 2021, Ruang Isolasi Pasien Covid-19 RSUD Karanganyar Bakal Dikurangi
Baca juga: Ujian Siswa SD Rencananya Digelar Tatap Muka di Karanganyar, Karena Sebagian Wilayah Susah Sinyal
Baca juga: Harga Gabah Terus Menurun di Karanganyar, Pemerintah Sebut Akibat Faktor Hukum Ekonomi dan Cuaca
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kecamatan Ngargoyoso, Priyanto menyampaikan, Tawur Agung kali ini berbeda dengan upacara sebelumnya.
Ada beberapa yang tidak dilaksanakan seperti khutbah seusai sembahyang dan sambutan-sambutan.
"Karena situasi seperti ini, lebih berhati-hati, waktunya dipersingkat."
"Biasanya itu ada sambutan, ini tidak."
"Khutbah atau dharma wacana juga tidak ada," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (13/3/2021).

Dia menjelaskan, seusai mengikuti Tawur Agung di pura, umat biasanya juga akan menjalankan ibadah di rumah masing-masing.
Layaknya pradaksina atau berjalan mengelilingi pura, umat nantinya juga melakukan hal sama di rumah masing-masing pada sore harinya.
Wakil Sekretaris PHDI Kabupaten Karanganyar, Sumarno menambahkan, pelaksanaan perayaan Nyepi kali ini mengikuti surat edaran dari PHDI Pusat, provinsi, dan kabupaten.
"Tidak membentuk kepanitiaan."
"Tapi dalam pelaksanaannya mulai dari Melasti, Tawur Agung, hingga Catur Brata penyepian diserahkan kepada umat di masing-masing pura."
"Jadi ini (Tawur Agung) hanya diikuti warga sekitar," imbuhnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (13/3/2021).
Dia mengungkapkan, Tawur Agung ini dilakukan untuk menyucikan diri dan alam sebelum dilaksanakannya Catur Brata Penyepian keesokan hari.
"Tujuannya menetralisir sifat-sifat negatif."