Berita Jawa Tengah
Tiga Bulan Belum Gajian, Nasib Ribuan Guru Honorer di Karanganyar, Disdikbud: Mohon Bersabar Dahulu
Seorang guru kelas SD di Jumantono, Kabupaten Karanganyar ini menyampaikan, sampai saat ini belum menerima gaji selama tiga bulan.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Sekira 2.500 guru honorer di Kabupaten Karanganyar belum menerima gaji selama tiga bulan terakhir ini.
Guru kelas SD di Jumantono, Bunga menyampaikan, sampai saat ini belum menerima gaji selama tiga bulan.
Keterlambatan pembayaran gaji itu, lanjutnya, memang biasa terjadi saat awal tahun.
Baca juga: Bertahap Mulai April 2021, Ruang Isolasi Pasien Covid-19 RSUD Karanganyar Bakal Dikurangi
Baca juga: Ujian Siswa SD Rencananya Digelar Tatap Muka di Karanganyar, Karena Sebagian Wilayah Susah Sinyal
Baca juga: Harga Gabah Terus Menurun di Karanganyar, Pemerintah Sebut Akibat Faktor Hukum Ekonomi dan Cuaca
Baca juga: Semoga Bisa Disetujui, BKPSDM Karanganyar Usulkan 108 Formasi CPNS 2021
"Tahun lalu itu biasanya Januari-Maret dirapel dan dibayarkan pada tanggal 10."
"Tapi sampai saat ini belum terbayarkan," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (12/3/2021).
Menurutnya, keterlambatan pembayaran gaji itu tidak begitu menjadi permasalahan lantaran selain menjadi guru kelas, dia juga melayani jasa rias manten.
"Saya pribadi tidak begitu masalah, tapi kalau teman-teman yang lain nggak tahu."
"Ya menunggu-nunggu," ucap guru yang telah mengabdi sejak 2017 itu.
Saat ini Bunga sudah berstatus menjadi GTT (Guru Tidak Tetap) dan menerima gaji Rp 650 ribu per bulan.
Sebelumnya saat masih berstatus PTT, dia mendapatkan gaji Rp 550 ribu per bulan.
Sementara itu Kepada Disdikbud Kabupaten Karanganyar, Tarsa mengungkapkan, di Kabupaten Karanganyar ada sekira 2.500 pegawai honorer.
Baik itu di tingkat SD maupun SMP.
Pemkab Karanganyar telah mengalokasikan anggaran dari APBD senilai Rp 27 miliar untuk gaji guru honorer selama setahun.
"Ini kan anggaran clearnya belum lama, sedang proses."
"Biasalah pada awal tahun anggaran memang begini."