Berita Pendidikan
SMPLB Baramas Banjarnegara Bakal Bertransformasi Jadi SLB, Gunakan Gedung Bekas SDN 1 Rakit
Khoerun, Kepala SMPLB Baramas mengatakan, mulai Tahun Ajaran 2021/2022, SMPLB Baramas sedang bekerja keras untuk menjadi SLB Baramas.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Kebutuhan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang menampung anak-anak berkebutuhan khusus, baik di tingkat SD, SMP, maupun SMA cukup tinggi di Banjarnegara.
Sayangnya, sejauh ini di Kabupaten Banjarnegara baru ada dua SLB.
Yakni SLB Negeri Banjarnegara dan SLB Negeri Mandiraja.
Baca juga: 103 Pejabat Fungsional Dilantik, Bupati Banjarnegara: Bekerjalah Profesional Sesuai Bidang Tugas
Baca juga: Kisah Gadis Pelukis Wajah Asal Penusupan Banjarnegara: Kalau Meratap Sakit Terus Bisa Makin Drop
Baca juga: Terungkap, Wanita Muda Ini yang Buang Bayi di Sungai Serayu Banjarnegara, Pelaku Sengaja Karena Malu
Baca juga: Cerita Mamat Si Perawat Luka Asal Banjarnegara, Kerap Berikan Tinggalan Uang Guna Kebutuhan Pasien
Jumlah itu tentunya masih kurang untuk mengakomodir anak-anak berkebutuhan khusus di 20 kecamatan di Banjarnegara.
Padahal, mereka pun berhak mengakses pendidikan sebagaimana anak-anak normal lain.
Jarak yang jauh dan terbatasnya jumlah sekolah jadi kendala tersendiri bagi orangtua, khususnya bagi mereka yang tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya berkebutuhan khusus.
Tetapi proses transformasi Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) Baramas di Purwareja Klampok menjadi SLB Baramas sedikit membawa angin segar.
Khoerun, Kepala SMPLB Baramas mengatakan, mulai Tahun Ajaran 2021/2022, SMPLB Baramas sedang bekerja keras untuk menjadi SLB Baramas.
Dengan begitu, sekolah itu bukan hanya melayani peserta didik SMP, melainkan juga dari SD dan SMA berkebutuhan khusus.
Gayung bersambut, Pemkab Banjarnegara akhirnya memfasilitasi area lebih luas dan strategis untuk berdirinya SLB Baramas.
Pemkab Banjarnegara mengizinkan bekas Gedung SD Negeri 1 Rakit untuk dipakai sebagai SLB Baramas.
"Sebagai langkah awal, baru-baru ini segenap pimpinan, guru, dan karyawan SMPLB Baramas gotong royong merapikan lingkungan SD Negeri 1 Rakit."
"Sekolah itu sudah puluhan tahun tidak dipakai dan tidak dirawat," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (9/3/2021).
Karena puluhan tahun mangkrak, tak ayal gedung kelas dan bangunan lain sekolah itu mengalami kerusakan hingga mencapai 80 persen.
Lingkungan luar gedung juga penuh rumput liar.
Butuh kerja keras untuk membersihkan bangunan dan lingkungan sekolah itu agar layak dimanfaatkan.
Tetapi bersih saja tak cukup.
Bangunan itu perlu direnovasi agar layak ditempati.
Tentunya, itu butuh dana tak sedikit.
"Tetapi kami yakin pemerintah dan masyarakat luas pasti akan berkenan membantu terwujudnya pelayanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” jelas Gunawan Sri Wibowo, Ketua Umum YPAB Baramas.
Sampai saat ini SMPLB Baramas melayani sekira 40 peserta didik berkebutuhan khusus.
Para siswa memiliki beragam keterbatasan, baik tuna rungu, tuna wicara, tuna grahita, tuna daksa, tuna laras, dan autis.
Adapun jumlah tenaga guru dan kependidikan di sekolah itu ada 10 orang. (Khoirul Muzakki)
Baca juga: Minimarket di Jalan Nanas Kota Tegal Kemalingan, Kopi dan Rokok di Etalase Ludes Digasak Pencuri
Baca juga: 4 Hari setelah Divaksi Covid-19 Guru di Kota Tegal Meninggal, Dinkes: Bukan KIPI tapi Diabetes
Baca juga: 2 Korban Selamat Pohon Randu Maut di Pemalang Sudah Boleh Pulang, 2 Masih di Rumah Sakit
Baca juga: Pemalang Lumbung Padinya Jawa Tengah, Bupati Ingin Perbanyak Sumur Dalam di Wilayah Rawan Kekeringan