Berita Kriminal

Bos Toko Bangunan Ditemukan Tewas Mengenaskan: Ada Luka Gorok di Leher, Tangan dan Kaki Diikat Tali

Pemilik toko bahan pokok dan bahan bangunan di Desa Jatinom Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, ditemukan tewas mengenaskan di tokonya, Sabtu.

Editor: rika irawati
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi jenazah korban pembunuhan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BLITAR - Pemilik toko bahan pokok dan bahan bangunan di Desa Jatinom Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, ditemukan tewas mengenaskan di tokonya, Sabtu (27/2/2021).

Korban bernama Bisri Efendi (71), diduga menjadi korban pembunuhan.

Saat ditemukan, terdapat sejumlah luka di tubuhnya. kedua tangan dan kakinya juga terikat. Bahkan, sarung yang dikenakan korban dilepas dan ditaruh buat menutupi wajah Bisri.

Jasad Bisri ditemukan tergeletak di lantai dalam toko, yang menjadi satu dengan rumahnya.

Saat ditemukan, tubuhnya bersimbah darah, dengan beberapa luka, di antaranya, di leher dan kepala.

Entah berapa banyak lukanya namun melihat bekasnya, korban sepertinya dibantai menggunakan senjata tajam.

"Kami masih melakukan penyelidikan, apakah kasus ini bermotif perampokan atau ada motif lainnya," kata Kapolres Blitar, AKBP Leonard M Sinambela di lokasi kejadian, dikutip dari Surya.co.id.

Baca juga: Jumlah Vaksin Terbatas, Vaksinasi Covid bagi Pedagang di Kota Pekalongan Hanya untuk Tiga Pasar

Baca juga: Punokawan Berkeliling Desa Bumijawa Tegal, Sosialisasikan Keamanan dan Kehalalan Vaksin Covid

Baca juga: Bersampan di Telaga Kumpe, Destinasi Wisatawa Menawan di Kaki Gunung Slamet Banyumas

Baca juga: Disediakan Dana Rp 20 Triliun, Program Kartu Prakerja Kembali Digulirkan. Ini Jadwal dan Syaratnya

Leonard belum bisa menjelaskan banyak. Namun, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara, belum ditemukan barang korban yang hilang.

Misalnya, telepon seluler korban ditemukan tergeletak di kamar tidur. Termasuk, beberapa sepeda motor dan mobil milik Bisri, juga ada.

Untuk barang berharga lain, lanjut Leonard, itu masih dalam penyelidikannya.

"Kami kan tidak tahu, barang berharga korban itu apa saja dan di mana saja, sehingga kami masih melakukan olah TKP," paparnya.

Meski belum menemukan motif namun petugas sedikit mendapatkan titik terang.

Dugaan petugas, pelaku masuk lewat pintu depan karena ditemukan ada kerusakan pada pintu harmonika yang ada di toko korban.

Itu dicongkel dari luar dan sepertinya bekas congkelan menggunakan obeng. Itu artinya, pelaku masuk ke dalam toko korban, lewat depan atau pintu harmonika.

"Pintu harmonika itu, adalah tempat usaha korban (yang menjual bahan bangunan, seperti cat, lampu, kabel, besi betoneser, semen, juga kebutuhan rumah tangga seperti sembako)," paparnya.

Apa ada motif lain, selain dugaan perampokan, misalnya dendam? Petugas belum bisa memastikan karena tak ada saksi lain. Sebab, saat kejadian, korban sendirian.

Diperkirakan, peristiwa pembunuhan sadis yang menggegerkan warga itu berlangsung dini hari atau sekitar pukul 02.00 WIB.

Sebab, darahnya belum membeku saat Bisri ditemukan.

Baca juga: Selamat Jalan, Aktor Hong Kong Ng Man-tat Tutup Usia. Dikenal sebagai Paman Boboho

Baca juga: Asal Usul Kota Tegal: Berawal dari Nama Teteguall, Pemberian Pelaut Portugis

Baca juga: Berawal dari Terjaring Razia Protokol Kesehatan, Selebgram Millen Cyrus Dinyatakan Positif Narkoba

Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, Minggu 28 Februari 2021 Rp 1.853.000 Per 2 Gram

Bisri memang tinggal sendirian. Informasinya, ia sudah berpisah dengan sang istri.

Kini, istrinya tinggal di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, yang berjarak sekitar 7 km dari tempat tinggal Bisri.

Begitu juga dengan kedua anak Bisri. Meski tak tinggal serumah dengan korban, namun keduanya juga tinggal di dekat toko korban atau hanya berjarak sekitar 50 meter. Mereka juga membuka usaha yang juga mirip dengan usaha korban.

"Korban itu tinggal sendirian sehingga tak ada saksi lain dalam kejadian ini. Makanya, kami sedang mempelajari CCTV yang ada di rumah korban," paparnya.

Selain itu, petugas juga memeriksa orang yang pertama kali mengetahui kejadian pembunuhan ini. Yakni, M Ali Reza (22), karyawan toko korban, yang merupakan warga desa setempat (Desa Jatinom).

Saat itu, Reza datang ke toko korban sekitar pukul 07.30 WIB karena akan bekerja.

Namun, ia menemukan pintu harmonika toko korban hanya terbuka sedikit.

Tak seperti biasanya, jika korban yang membuka duluan, pintu harmonika itu selalu terbuka lebar dan kondisi dalam toko sudah terang benerang karenaa semua lampu selalu dinyalakan.

"Katanya, itu hanya terbuka sekitar 40 cm dan kondisi dalam toko gelap sehingga ia (Reza) nekat masuk sambil memanggil-manggil korban, 'bos, bos'. Namun tak ada jawaban. Baru masuk sekitar 7 langkah, ia sudah melihat bosnya tergeletak dengan bersimbah di lantai dalam toko," ujarnya.

Karuan, Reza ketakutan dan buru-buru kembali keluar dan berteriak-teriak minta tolong, kalau bosnya tewas. (*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pembunuhan Sadis di Blitar, Kakek Bos Toko Material Dibunuh dengan Kepala Tertutup Sarung.

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved