Penanganan Corona
Kasus Covid-19 Mulai Menurun di Jateng? Sejumlah RS Usulkan Tutup Sebagian Ruang Isolasi Pasien
Berdasarkan data Kemenkes yang ditampilkan Kawal Covid19 per 15 Februari 2021, angka positivity rate di Jawa Tengah berada di angka 11,14 persen.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
Semakin banyak pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan suatu daerah, positivity rate akan semakin turun karena semakin banyak kasus yang ditemukan.
Terkait hal tersebut, Ganjar akan terus menggenjot tracing dan testing, disamping vaksin yang terus digulirkan.
"Ini yang kami kejar, ada PPKM Mikro, tracer (petugas pelacak) ditambah dari unsur TNI dan Polri (Babinsa dan Bhabinkamtibmas)," terangnya.
Petugas tracer tambahan ini untuk membantu personel kesehatan, baik dari Puskesmas ataupun rumah sakit setempat.
Pada pelaksanaan PPKM Mikro, pemerintah memperbanyak tes atau pemeriksaan Covid-19, baik melalui PCR maupun rapid test antigen.
Dia menargetkan, tracer bisa melacak 15-30 kontak erat pasien yang terkonfirmasi Covid-19.
"Selama ini cuma bisa 3 sampai 5 (untuk satu orang tracer)."
"Nanti, targetnya satu tracer bisa melacak 30 orang."
"Tetapi kalau 15, itu sudah cukup bagus," imbuhnya.
Sementara, terkait keterisian ruang isolasi Covid-19, Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo menuturkan terus menurun.
Artinya, pasien Covid-19 yang dirawat juga semakin sedikit.
"Tingkat keterisian untuk ICU 38,08 persen dan tempat tidur isolasi hanya 33,01 persen," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (22/2/2021).
Menurutnya, sejumlah rumah sakit mengusulkan menutup layanan isolasi Covid-19 di tempatnya masing-masing dan menjadikan ruangan itu untuk perawatan non Covid-19.
Yulianto menuturkan, angka kasus aktif juga terus mengalami penurunan, dari 8.230 pada pekan sebelumnya, pekan ini kasus aktif 7.300.
Dia menambahkan, selama dua pekan berturut-turut, tidak ada satu daerah dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang masuk kategori risiko tinggi atau merah Covid-19.