Berita Jawa Tengah

Warga Lereng Gunung Slamet Tak Lagi Dengar Kicauan Burung Poksay Kuda, Ini Kata BKSDA Jateng

Warga Desa Clekatakan, Pulosari, Pemalang, yang berada di lereng Gunung Slamet, sama sekali tak pernah melihat keberadaan burung poksay kuda.

Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/BUDI SUSANTO
Gunung Slamet terlihat menjulang tinggi dari Pos Pantau Gunung Slamet yang ada di Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PEMALANG - Kicauan burung poksay kuda atau Garrulax rufifrons tak lagi didengar warga di lereng Gunung Slamet, Kabupaten Pemalang

Hal itu lantaran mulai hilangnya burung dari keluarga Timaliidae itu di alam sekitar Gunung Slamet

Tak hanya suara indahnya, bahkan warga Desa Clekatakan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, yang berada di lereng Gunung Slamet, sama sekali tak pernah melihat keberadaannya. 

Baca juga: Ini Hasil Program Infrastruktur Sepanjang 2020, Capai Rp 241 Miliar, Ditangani DPUTR Pemalang

Baca juga: Stadion Mochtar Pemalang Masih Butuh Rp 45 Miliar, DPUTR: Guna Lengkapi Fasilitas

Baca juga: Pelantikan Bupati Pemalang Diundur? KPU: Rencana Masih Tetap Dilaksanakan 17 Februari 2021

Baca juga: Rumput Stadion Mochtar Pemalang Berstandar FIFA, Sudah Bisa Digunakan Juni 2021

Menurut warga, burung pemakan serangga dan buah, yang memiliki kicau indah itu, tak terlihat lagi di kawasan Gunung Slamet

"Sudah tidak ada di sini."

"Padahal tiga empat tahun lalu masih banyak."

"Bahkan saya sering dengar kicaunya," jelas Rudianto, warga Desa Clekatakan itu kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (13/2/2021).

Dilanjutkannya, beberapa tahun lalu, burung berbulu coklat keemasan itu acapkali ditemuinya saat pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. 

"Tapi sekarang sudah tidak terlihat lagi, entah ke mana perginya."

"Atau burung itu sudah hilang dari hutan," paparnya. 

Diketahui poksay kuda merupakan burung endemik khas Pulau Jawa, khususnya di bagian tengah. 

Sebarannya ada di kawasan hutan Gunung Slamet, dan beberapa hutan lain di tengah Pulau Jawa. 

Burung dari genus Garrulax, itu memiliki habitat di hutan pegunungan di ketinggian 1.000 hingga 2.400 Mdpl.

Sementara itu, dijelaskan Budi Ambong, Pengendali Ekosistem Hutan Muda, BKSDA Jateng, poksay kuda masuk jenis hewan yang dilindungi. 

"Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 Tahun 2018."

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved