Berita Jawa Tengah
Empat Proyek Revitalisasi Wisata Sudah Selesai, Pemkab Temanggung: Bakal Dikelola Pihak Desa
Kepala DPUPR Kabupaten Temanggung, Hendra Sumaryana menambahkan, selesainya 4 proyek revitalisasi ini akan diserahkan kepada tiap pemerintah desa.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEMANGGUNG - Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR menyerahkan hasil empat proyek revitalisasi wisata di Kabupaten Temanggung pada 2020 senilai Rp 5,1 miliar.
Serah terima keempat pengelolaan paket pekerjaan APBN tersebut dilakukan secara virtual pada Kamis (11/2/2021) di Pendopo Jenar Temanggung.
Meliputi, revitalisasi wisata sirkuit Desa Kedungumpul, Kecamatan Kandangan seluas 1,4 ribu meter persegi senilai Rp 1,5 miliar selama 120 hari.
• Tiga Nakes Sempat Pingsan Seusai Disuntik Vaksin, Dinkes Temanggung: Mereka Sudah Sehat Lagi
• Vaksinasi Dosis Kedua di RSUD Temanggung, Sehari 300 Nakes Disuntik Vaksin, Total Ada 686 Orang
• Masih Didata, Pedagang dan Sopir Angkot Bakal Terima Vaksinasi Covid Tahap Dua di Temanggung
Revitalisasi wisata Sendang Sengon Desa Banjarsari, Kecamatan Ngadirejo dengan luas lahan 1,6 ribu meter persegi senilai Rp 1,19 miliar selama 120 hari.
Revitalisasi wisata religi Makam Makukuhan Desa Wonosari, Kecamatan Bulu luas lahan 1,2 ribu meter persegi senilai Rp 1,18 miliar selama 100 hari.
Terakhir, revitalisasi wisata Tuk Mulyo Desa Pandemulyo, Kecamatan Bulu seluas 1,2 ribu meter persegi senilai Rp 1,18 miliar selama 100 hari.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti mengatakan, revitalisasi wisata Tuk Mulyo Desa Pandemulyo ada beberapa hal.
Meliputi pekerjaan pendopo, kolam air, gardu pandang, landscape, wahana tempat main, dan parkir, hingga fasilitas umum.
Revitalisasi wisata religi Makam Makukuhan Desa Wonosari meliputi pekerjaan lavatory, area parkir, joglo, area bordes, jembatan, plataran makam, hingga akses jalan.
Sedangkan revitalisasi wisata Sendang Sengon Desa Banjarsari meliputi pekerjaan jalan setapak, kolam keceh, fasilitas umum, WPC, hingga taman wisata.
Kata Diana, penataan kawasan yang bersifat cagar budaya hingga ruang terbuka hijau publik, perlu dilakukan untuk mengembangkan potensi kawasan.
Juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada di sekitarnya.
"Dengan pembangunan-pembangunan ini diharapkan dapat menggerakkan roda ekonomi lokal yang ada di Temanggung melalui sektor pembangunan wisata."
"Sehingga bisa menggerakkan roda ekonomi nasional," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (11/2/2021).
Katanya, tindak lanjut pengembangan revitalisasi kawasan diharapkan dapat menjadi magnet pengunjung.
Adanya pembangunan sarana dan prasaran yang memadahi dimaksudkan untuk memberikan ruang bagi pengunjung merasa aman, nyaman, sehat, dengan akses yang semakin mudah.
Ia juga berharap agar empat proyek yang telah terlaksana di Temanggung bisa berdampak pada aspek pariwisata.
Dengan catatan, perlu diperhatikan, dirawat dan dikelola dengan baik agar bermanfaat bagi masyarakat.
Seperti contoh pengelolaan dan perawatan tanaman-tanaman atau gedung-gedung yang telah direvitalisasi.
• Tertangkap Lagi Miliki Sabu, Warga Purwokerto Selatan Banyumas Terancam Hukuman 12 Penjara
• RSUD Margono Soekarjo Purwokerto Borong Tiga Penghargaan Inovasi Publik Jateng
• 224 Desa di Purbalingga Bakal Digelontor ADD dan DD Senilai Rp 365,9 Miliar, Ini Peruntukannya
"Kami mohon maaf apabila pelaksaan (proyek) ada satu hal yang terganggu di tengah pandemi Covid-19," ujarnya.
Bupati Temanggung, M Al Khadziq berterima kasih atas bantuan Pemerintah Pusat dalam mendukung program-program Temanggung melalui Kementerian PUPR RI.
Katanya, Temanggung memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan.
Termasuk wisata desa, sebagai jembatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Temanggung kini memiliki kota pusaka di Kota Parakan sebagai warisan budaya."
"Semoga pembangunan yang telah selesai bisa bermanfaat untuk masyarakat," tuturnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (11/2/2021).
Kepala DPUPR Kabupaten Temanggung, Hendra Sumaryana menambahkan, selesainya 4 proyek revitalisasi ini akan diserahkan kepada tiap pemerintah desa.
Artinya, Pemdes bertanggungjawab penuh atas pengelolaan, perawatan, dan pengembangannya dengan memaksimalkan Bumdes.
"Harapan dengan selesainya kegiatan ini, bisa dimanfaatkan masyarakat di bawah pemerintah desa sebagai pengelola."
"Dengan Bumdesnya, pemerintah desa bisa mengelola potensi wisata untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa setempat," tuturnya.
Anggota DPR RI Komisi V, Sudjaji menambahkan, pihaknya meminta kepada Pemkab Temanggung untuk senantiasa mengawal dana alokasi pembangunan sampai tingkat desa.
Pemkab Temanggung juga diimbau untuk menyusun strategi penataan jalan hingga tempat wisata guna menarik pengunjung.
Termasuk wisata air, dan tempat-tempat yang menjadi ikon Temanggung dengan target meningkatkan potensi wisata lokal.
"Mohon dinas terkait juga menyurvei pariwisata yang ada."
"Kades harus bisa bersinergi untuk menjaga dan merawat potensi yang ada di wilayahnya," harapnya. (Saiful Ma'sum)
• Tuntut Kejelasan Pembayaran Klaim, Nasabah AJB Bumiputra Purbalingga Gelar Aksi Damai
• Cara Warga Panti Sosial Pamardi Raharjo Banjarnegara Berlindung dari Virus: Menjamin Asupan Gizi
• Pelaku Usaha di Banjarnegara Masih Terpuruk, Kisah Mereka di Masa Pandemi yang Tak Kunjung Berakhir