Berita Jawa Tengah
Begini Cara Arief Rohman Kembangkan Peternakan Sapi di Blora, Gandeng PD Dharma Jaya Jakarta
Dalam program pengembangannya di Blora, tahap awal hasil penggemukan sapi bisa dipasarkan langsung ke PD Dharma Jaya Jakarta.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Wakil Bupati Blora, Arief Rohman merintis kerja sama dengan PT Bank Sinarmas dan PD Dharma Jaya Jakarta.
Kerja sama ini terkait dengan pengembangan peternakan sapi di Kabupaten Blora.
"Kami ingin agar populasi sapi yang mencapai lebih dari 250 ribu ekor ini bisa memberi manfaat untuk ekonomi masyarakat."
• Polisi Gerebek Gudang Palawija di Gabusan Blora, Jadi Tempat Penyimpanan Pupuk Bersubsidi
• Soal Tudingan RS Swasta Tidak Optimal Layani Pasien Covid-19, Dinkes Blora: Sudah Ada Tindak Lanjut
• Tak Lagi Jadi Bupati Blora Per 16 Februari 2021, Kokok: Di Rumah Saja
• Masih Banyak Nakes Belum Disuntik Vaksin, Dinkes Blora: Kami Jadwalkan 8 Februari 2021
"Jumlahnya sudah banyak, namun kualitasnya perlu ditingkatkan mulai dari hulu pembibitan atau bakalan hingga hilir penjualan."
"Oleh sebab itu kami akan rintis kemitraan dengan PT Bank Sinarmas dan PD Dharma Jaya Jakarta," kata Arief Rohman kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (11/2/20201).
Menurut Arief, Bank Sinarmas merupakan satu lembaga perbankan penyalur kredit usaha rakyat (KUR) untuk peternakan sapi yang telah diapresiasi Kementerian Pertanian (Kementan).
Sedangkan PD Dharma Jaya merupakan BUMD DKI Jakarta yang bergerak di bidang perdagangan dan industri daging.
"Kami juga ajak beberapa profesor bidang peternakan lulusan IPB dan UGM untuk melakukan pendampingan."
"Begitu juga dengan GMM Bulog untuk mendukung dalam ketersediaan pangan."
"Kandang-kandang komunal yang sudah ada di banyak desa akan kami maksimalkan," ujar dia.
Sebagai sampling, rintisan kerja sama ini akan menyasar 5.000 ekor sapi di 10 kecamatan terlebih dahulu.
"Penginnya sih bisa langsung di 16 kecamatan, namun kami sample terlebih dahulu di 10 kecamatan dengan menyasar 5.000 sapi bakalan."
"Jika berhasil akan mencapai 50 ribu ekor."
"Kami optimis jika semua bisa komitmen, akan berhasil," ujarnya.
Dalam program pengembangannya, kata Arief, tahap awal hasil penggemukan bisa dipasarkan langsung ke PD Dharma Jaya Jakarta.
Namun jika nanti Blora sudah punya Rumah Potong Hewan (RPH) modern, menurutnya pengiriman tidak lagi berupa sapi utuh.
Melainkan sudah berbentuk daging olahan.
Sehingga Blora bisa mendapatkan keuntungan lebih dari sisi penyembelihan, dan lowongan kerja pengolahan daging.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora, Gundala Wijasena mengatakan, untuk sampling 10 kecamatan itu adalah Kecamatan Jati, Randublatung.
Jiken, Jepon, Blora, Banjarejo, Japah, Ngawen, Kunduran, dan Todanan.
"Untuk tahap awal pada tahun ini targetnya melibatkan 500 peternak yang akan menggarap 5.000 sapi bakalan."
"Kami akan survey terlebih dahulu desa-desa mana yang siap," ujar Gundala. (Rifqi Gozali)
• Benarkah Kabar Nakes Meninggal Seusai Disuntik Vaksin? Berikut Fakta dan Keterangan Dinkes Cilacap
• Kapal Digulung Ombak di Selatan Pulau Nusakambangan Cilacap, 1 Nelayan Hilang dan 3 Lainnya Luka
• Pelajar SMP Korban Perundungan di Banyumas Ditangkap Polisi, Cabuli 4 Bocah Tetangganya
• Pemkab Banyumas Minta Kejelasan Penentuan Zonasi di Tingkat RT, Sadewo: Tunggu Keputusan Gubernur