PPKM Mikro Jateng
Ganjar Pranowo: Dukung PPMK Mikro di Jateng, Delapan Persen Dana Desa Bisa Digunakan
Dalam penerapan PPKM Mikro di Jawa Tengah, rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) menjadi ujung tombak berjalannya kebijakan ini.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
Tidak hanya dari segi kesehatan, tetapi juga sosial dan ekonomi.
Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo menjelaskan, pemerintah provinsi juga menyiapkan dukungan logistik untuk mensukseskan PPKM Mikro ini.
"Banyak dukungan logistik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, atau kota."
"Pemerintah desa juga ada."
"Jadi dari sumber anggaran cukup banyak, bisa dipakai, karena pandemi ini prioritas."
"Kami juga sudah mengajukan kebutuhan anggaran tersebut," kata Yulianto kepada Tribunbanyumas.com, Senin (8/2/2021).
Selain kebutuhan sarana dan prasarana, yang perlu diperhatikan dalam PPKM Mikro ini yakni sumber daya manusia berupa tenaga untuk melakukan tracing atau pelacakan (tracer).
Lantaran tenaga kesehatan di Puskesmas terbatas, sehingga dibutuhkan relawan untuk menjadi tracer.
Pelatihan Petugas Tracer
Relawan di lingkup desa, kata dia, sangat banyak.
Bisa dari PKK, Satgas Jogo Tonggo, serta personel kepolisian (Bhabinkamtibmas) dan TNI (Babinsa).
"Kalau tenaga di Puskesmas untuk tracer dan cover desa atau kelurahan apalagi semua RW itu tidak cukup."
"Makanya itu harus dibantu."
"Karena itu, kami melakukan pelatihan kepada petugas tracer."