Berita Nasional

Syekh Ali Jaber Berwasiat Ingin Dimakamkan di Lombok NTB karena Alasan Ini

Syekh Ali Jaber pernah menyampaikan keinginan kepada istri, Umi Nadia, agar dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), saat meninggal.

Editor: rika irawati
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Syekh Ali Jaber memberikan keterangan pers di Kafe Baba Rayan, Jl Pangeran M Noer, Kelurahan Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Senin (14/9/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Syekh Ali Jaber pernah menyampaikan keinginan kepada istri, Umi Nadia, agar dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), saat meninggal.

Syekh Ali Jaber meninggal Kamis (14/1/2021). Ulama asal Madinah ini meninggal di RS Yarsi Jakarta.

Kkabar ini pun dibenarkan Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman, yang dikonfirmasi media.

Syekh Ali Jaber meninggal dunia dalam usia 44 tahun (3 Februari 1976-14 Januari 2021).

Kabar duka ini juga dikonfirmasi melalui laman Instagram resmi @yayasan.syekhalijaber pada Kamis (14/1/2021).

"Kami berduka atas wafatnya Syeikh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber pada Kamis pukul 08.30 WIB," tulis akun tersebut, dilansir TribunnewsBogor.com.

Baca juga: KABAR DUKA, Syekh Ali Jaber Wafat

Baca juga: Ulama Syekh Ali Jaber Ditusuk Pemuda Tak Dikenal saat Mengisi Kajian Agama di Bandar Lampung

Meski begitu, penyebab meninggalnya Syekh Ali Jaber masih belum diketahui.

Wasiat Terakhir

Sebelum meninggal dunia, ternyata, Syekh Ali Jaber sempat mengucapkan permintaan terakhir kepada istri dan keluarga.

Syekh Ali Jaber ingin dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), bukan di Madinah asal negaranya.

Ali Jaber beralasan, Lombok mempunyai pesan tersendiri baginya.

Anak Syekh Ali Jaber, Hasan, lahir di Lombok.

"Ketika saya di Lombok ini, saya jauh lebih merasa nyaman. Karena ada ceritanya. Pertama, saya berjuang di Indonesia memang di Lombok, anak saya lahir di Lombok," ujarnya dalam Syekh Ali Jaber di channel sasak update yang diunggah ke YouTube, 30 Desember 2020.

"Kakek saya, dua-duanya kelahiran Lombok. Kakek saya meninggal mati syahid melawan penjajah Jepang di Ampenan Lombok," ujarnya.

"Saya sampaikan ke Pak Jokowi, waktu ketemu, saya sebenarnya cucu pahlawan tapi belum terdaftar. Bahkan, ayah dari ibu saya sendiri, termasuk dia juga kelahiran Indonesia, di Bumiayu dan adiknya juga kelahiran Lombok," lanjutnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved