Berita Nasional
Ini Informasi Terkini Gunung Merapi Berdasarkan Keterangan BPPTKG
Terpantau ada 36 kali gempa guguran, tujuh kali gempa embusan, 51 gempa fase banyak, dan 12 gempa vulkanik dangkal di Gunung Merapi.
TRIBUNBANYUMAS.COM, YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan pantauan terkini kondisi Gunung Merapi berdasar pengamatan sejak pukul 00.00 hingga pukul 06.00, Sabtu (9/1/2021).
Dalam keterangan tertulisnya, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyebut telah terjadi 15 kali guguran lava pijar.
Baca juga: Sudah Terlanjur Sebar Undangan Hajatan? Bupati Karanganyar Minta Diubah Konsep Banyu Mili
Baca juga: Juliyatmono Usul Pemberlakuan PSBB se Jateng, Ini Alasan Bupati Karanganyar
Baca juga: Tragedi Perahu Tersapu Ombak di Pantai Menganti Kebumen, Nelayan Harapkan Lahan Parkir Diperluas
Baca juga: Aksi Residivis Ini Nyaris Sukses di Kebumen, Saat Dorong Motor Hasil Curian Justru Kehabisan BBM
Guguran tersebut terpantau mengarah ke hulu Sungai Krasak dengan jarak maksimum sekira 800 meter.
Lalu, dari pengamatan di Pos Babadan, petugas juga mendengar satu kali suara guguran.
"Terdengar satu kali suara guguran dari Pos Babadan," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida seperti dilansir pula dari Kompas.com, Sabtu (9/1/2021).
Asap Putih di Puncak
Sementara itu, Hanik menjelaskan, dari puncak muncul asap putih tebal setinggi 100 meter.
Lalu terpantau ada 36 kali gempa guguran, tujuh kali gempa embusan, 51 gempa fase banyak, dan 12 gempa vulkanik dangkal.
Sampai saat ini BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III).
Untuk radius bahaya ditetapkan berada 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
BPPTKG mengimbau tak ada aktivitas di sekitar kawasan rawan bencana (KRB) III.
Warga dan wisatawan juga diminta tidak berkegiatan di KRB III Gunung Merapi, termasuk para pendaki.
Muncul Kubah Baru
Menurut Hanik, kubah lava di puncak Gunung Merapi mulai terbentuk sejak 4 Januari 2021.
Kubah itu muncul ditandai dengan adanya lava pijar dan guguran.