Penanganan Corona

Akhirnya Cair, Tunggakan Honor Tim Pemakaman Jenazah Covid-19 di Pati, Jumlahnya Capai Rp 614 Juta

berdasarkan penghitungannya, sejak 17 Juli hingga 22 Desember 2020, terdapat 373 kali pemakaman berprotokol Covid-19. Namun baru cair untuk 120 kali.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/MAZKA HAUZAN NAUFAL
Penyerahan honor tim relawan pemakaman Covid-19 di Aula BPBD Kabupaten Pati, Kamis (7/1/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Sempat terkendala proses administrasi, honor untuk tim relawan pemakaman Covid-19 di Kabupaten Pati telah dilunasi, Kamis (7/1/2021).

Penyerahan honor tersebut dilakukan di Aula BPBD Kabupaten Pati.

Penyerahan dilakukan oleh Kalakhar BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya dan disaksikan Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Pati, Wisnu Wijayanto.

Baca juga: Sudah Terlanjur Sebar Undangan Hajatan? Bupati Karanganyar Minta Diubah Konsep Banyu Mili

Baca juga: Tragedi Perahu Tersapu Ombak di Pantai Menganti Kebumen, Nelayan Harapkan Lahan Parkir Diperluas

Baca juga: Ardi Ngamuk Saat Berlayar, Kapolres Cilacap: Pelaku Kesal Pacarnya Sering Digoda Rekan Sesama ABK

Baca juga: PPKM Banyumas, Sektor Pariwisata Ditutup Total Selama Dua Pekan, Hajatan Juga Dilarang Digelar

Sebelumnya, perwakilan dari tim relawan pemakaman beraudiensi dengan Komisi D DPRD Kabupaten Pati pada Selasa (5/1/2021).

Audiensi tersebut terkait pencairan honor yang menunggak.

Untuk diketahui, di Pati terdapat dua tim relawan pemakaman Covid-19.

Masing-masing beranggotakan delapan orang.

Dalam tiap kali pemakaman berstandar Covid-19, tiap-tiap relawan berhak mendapat upah Rp 300 ribu.

Martinus Budi Prasetya mengatakan, berdasarkan penghitungannya, sejak 17 Juli hingga 22 Desember 2020, terdapat 373 kali pemakaman berprotokol Covid-19.

"Menjelang akhir tutup tahun anggaran, kami hitung ternyata honor yang dibayarkan baru 120 kali pemakaman."

"Sehingga, jika dikalkulasikan, honor yang belum dicairkan sekira Rp 614 juta," papar dia kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (8/1/2021).

Budi memastikan, hambatan pencairan honor ini hanya diakibatkan oleh masalah keterlambatan pelengkapan administrasi oleh para relawan.

"Kami sistemnya SPJ masuk, baru uang cair."

"Sementara, ada hambatan dalam melengkapi dokumen SPJ."

"Itulah yang menyebabkan keterlambatan pencairan honor," kata dia.

Budi menyebut, selama ini pihaknya tidak pernah membayangkan bahwa kematian akibat positif maupun diduga Covid-19 di Pati akan sedemikian banyak.

Hal ini menyebabkan petugas pemakaman lebih fokus pada pekerjaan di lapangan.

Akibatnya, urusan administrasi sedikit terbengkalai.

Karena itu, pihaknya telah membentuk tim sekretariat untuk membantu petugas lapangan dalam mengurus dokumen administrasi pada 2021.

"Tim sekretariat nantinya akan membantu tim pemakaman, sehingga mereka hanya fokus tugas di lapangan, tidak perlu memikirkan administrasi."

"Namun demikian, mereka tetap kami bebani satu dokumen, yakni surat dari kepala desa tempat dilakukan pemakaman."

"Selebihnya diurus tim sekretariat," jelas dia.

Adapun dokumen lain yang akan disiapkan oleh tim Sekretariat berjumlah enam.

Keenamnya ialah resume medik dari rumah sakit pengirim, surat perintah yang ditandatangani Kalakhar BPBD Kabupaten Pati.

Lalu dokumentasi atau foto proses pemakaman, nota dinas, hasil laporan pekerjaan, dan nominatif penerimaan honor tim pemakaman.

"Setiap kali proses pemakaman, administrasi yang dibutuhkan sebetulnya itu semua."

"Nah yang kemarin ini sudah terlanjur menumpuk banyak, sehingga pencairan honor terhambat."

"Akhirnya kemarin dibijaksanai Ketua Komisi D, yang penting ada resume medik dan suket dari kades."

"Cukup itu dahulu, honor bisa dicairkan."

"Dokumen yang lain menyusul, diurus tim sekretariat," ungkap Budi.

Selain kendala administrasi, ia juga mengakui bahwa dalam pelaksanaan tugas pemakaman 2020, pihaknya memiliki kendala lain.

Kendala tersebut ialah tidak seimbangnya jumlah jenazah dan petugas pemakaman.

"Hitungan saya sampai 5 Januari 2021 sudah 426 jenazah dimakamkan (secara protokol Covid-19)."

"Itu semua hanya dilaksanakan dua tim."

"Itu tidak seimbang, sehingga mereka terlalu lelah," kata dia.

Untuk mengatasi kendala ini, lanjut Budi, pihaknya akan membentuk tim di lima eks-Kawedanan yang ada di Pati.

Mereka akan membantu dua tim yang sekarang sudah ada. (Mazka Hauzan Naufal)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Baca juga: Tetap Berproduksi, Pengrajin Tahu Purwokerto Pilih Naikkan Harga setelah Harga Kedelai Impor Meroket

Baca juga: Vikasso Beli Sepaket Seharga Rp 3 Juta, Pasutri Edarkan Uang Palsu Saat Berwisata ke Wonosobo

Baca juga: Temanggung Berzona Oranye Covid-19, Dinkes Sebut Angka Risiko Masih Tinggi Jelang Vaksinasi

Baca juga: Persiapan Vaksinasi di Kota Tegal, Dinkes: Faskes Sudah Siap, Tinggal Menunggu Kedatangan Vaksin

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved