Penanganan Corona
Sampel Hasil Tes Swab Menumpuk di Dinkes Purbalingga, Hanung Sebut Dampak Pembatasan Uji Lab PCR
Dinkes hanya mendapat alokasi 100 sampel untuk diuji di laboratorium RSUD Prof Dr Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto per hari.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Pemkab Purbalingga gencar melakukan tes swab untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.
Sayang, uji laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap sampel swab setiap harinya terbatas.
Akibat pembatasan ini, tak ayal banyak sampel swab di Dinkes Kabupaten Purbalingga menumpuk.
Baca juga: Omset Layanan Jujag Jujug Sudah Capai Rp 132 Juta, Transaksi Tertinggi di Pasar Segamas Purbalingga
Baca juga: DPRD dan Pemkab Purbalingga Sepakat Tetapkan 4 Perda, Disiplin Warga Soal Prokes Mulai Diatur
Baca juga: Begini Rencana Penerapan Protokol Kesehatan Ibadah Natal di Gereja Purbalingga
Baca juga: Sepekan Ungkap Dua Kasus Narkoba, Wakapolres Purbalingga: Dibeli Buat Konsumsi Sendiri
Dinkes hanya mendapat alokasi 100 sampel untuk diuji di laboratorium RSUD Prof Dr Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto per hari.
Sementara rumah sakit di Purbalingga mendapat jatah 100 sampel.
“Artinya, Purbalingga hanya bisa mengirim 200 sampel ke Laboratorium RSMS Purwokerto."
"Hal itu sebagaimana yang dirujuk Dinkes Jateng," kata Kepala Dinkes Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (25/12/2020).
Karena pengiriman yang terbatas ini, otomatis sampel yang berada di Dinkes sudah menumpuk.
Sehingga, kata dia, dikhawatirkan tempat penyimpanan sampel tidak mencukupi.
Hanung mengatakan, jatah pengiriman 100 sampel, termasuk sangat sedikit.
Sebab sampel tersebut termasuk juga kiriman dari 22 Puskesmas di seluruh wilayah Purbalingga.
Sementara Dinkes juga rutin melakukan tracing dan testing terhadap permohonan pengambilan sampel swab.
Banyaknya sampel swab yang harus diuji di laboratorium memperpanjang antrean.
Hanung berucap, pihaknya baru mendapatkan hasil tes lab PCR setelah 5-7 hari setelah sampel dikirim.
Padahal, di sisi lain, masyarakat khususnya mereka yang diambil sampelnya ingin mengetahui cepat hasilnya.
"Ini tentunya menjadi kendala bagi kami."
"Inginnya kami cepat, dan orang yang telah diambil sampelnya melakukan isolasi terlebih dahulu sebelum hasilnya keluar,” kata Hanung. (Khoirul Muzakki)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
Baca juga: Simbol Kesederhanaan, Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto Bikin Pohon Natal dari Tampah Bekas
Baca juga: Bantuan Sembako Diserahkan Dua Kali, Cara Pemkab Banjarnegara Bantu Warga yang Isolasi Mandiri
Baca juga: Polresta Banyumas Bekuk 2 Pencuri Penggilngan Padi, Beraksi dari Pemalang Hingga Wonosobo
Baca juga: Naik Hingga Dua Kali Lipat, Segini Harga Sayur Mayur Jelang Natal dan Tahun Baru di Temanggung