Berita Jawa Tengah
Parwito Siap Ditembak Mati, Pedagang Tolak Alih Fungsi Pangkalan Truk Jadi Islamic Center Batang
Aksi yang digelar warga serta pedagang, untuk menolak alih fungsi pangkalan truk di Banyuputih menjadi Islamic Center Batang.
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG - Puluhan warga serta pedagang yang menghuni pangkalan truk Banyuputih Kabupaten Batang menggelar aksi, Kamis (17/12/2020).
Aksi yang digelar warga serta pedagang itu, untuk menolak alih fungsi pangkalan menjadi Islamic Center Batang.
Berbagai spanduk penolakan dipapang massa dalam aksi penolakan di depan pangkalan truk Banyuputih.
Baca juga: Disdikbud Batang: Penyerahan Raport Siswa Boleh Tatap Muka, Sekolah Juga Bisa Datangi Tiap Rumah
Baca juga: Bupati Batang Wihaji Tak Larang Perayaan Natal dan Tahun Baru, Asal Berlangsung di Rumah
Baca juga: Rencana Vaksinasi Digelar Januari 2021, Bupati Wihaji Siap Jadi Orang Pertama di Batang
Baca juga: Dengar Tarif Cukai Akan Naik, Sejumlah Pedagang di Pantura Batang Mulai Borong Rokok Untuk Stok
Bahkan beberapa menyatakan siap ditembak mati jika pemerintah mengerahkan petugas bersenjata.
"Saya siap ditembak mati, kalau pemerintah mengerahkan petugas bersenjata untuk memaksakan alih fungsi pengkalan truk ini," tegas Parwito, warga yang menempati pangkalan truk Banyuputih, Kamis (17/12/2020).
Kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (17/12/2020), dia berkata, bersama warga dan pedagang lainya sudah menyurati Bupati Batang Wihaji untuk membatalkan pembangunan Islamic Center.
"Kami menyurati Bupati Batang agar membatalkan alih fungsi ini."
"Itu karena banyak warga yang mengandalkan pangkalan truk ini sebagai tempat mencari nafkah," jelasnya.
Parwito mengatakan, ada 166 warga yang mencari nafkah di pangkalan truk Banyuputih.
"Itu yang berdagang, belum ditambah yang tinggal di sini," tambahnya.
Adapun rencana alih fungsi pangkalan truk Banyuputih menjadi Islamic Center Batang, sudah menjadi keputusan final Pemkab Batang.
Tanah tersebut merupakan tanah milik negara yang akan digunakan untuk mengakomodir kegiatan keagamaan.
Pemkab Batang juga berencana membangun pangkalan truk baru sebagai ganti pangkalan truk Banyuputih.
Beberapa waktu lalu, Wakil Bupati Batang Suyono, menuturkan, warga terdampak akan diberikan santunan.
"Dana tersebut sudah ada dan siap dibagikan."
"Yang penting saat melangkah harus dengan cara baik meski ada penolakan."
"Namun keputusan itu sudah final dan pembangunan tetap akan dilakukan," terangnya.
Adapun uang santunan yang akan disalurkan ke warga sebesar Rp 3 juta untuk warga yang memiliki KTP Batang.
Lalu Rp 1,5 juta untuk warga luar Kabupaten Batang. (Budi Susanto)
Baca juga: Pemkab Kebumen Rampungkan 15 Proyek Fisik di Tengah Wabah Covid-19, Ada Bengkel Nelayan Juga Embung
Baca juga: Bukan Drop, Ini Alasan Dinkes Pindah Rawat Bupati Cilacap dan Istri yang Positif Covid-19 di RSUD
Baca juga: Berniat Mengairi Sawah, Petani di Ajibarang Banyumas Ini Malah Temukan Mayat Bayi Tersangkut Pipa
Baca juga: Rumah Kita Kini Hadir di Purwokerto, Toko Mebel dan Furniture Ini Beri Diskon Hingga 70 Persen
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/aksi-tolak-alih-fungsi-pangkalan-truk-batang.jpg)