Berita Banjarnegara
Siaga Darurat Bencana Berlaku Hingga Januari 2021, Berikut Peta Kerawanan di Banjarnegara
Dari hasil kajian risiko bencana BNPB 2018, terdapat 204 desa rawan longsor yang tersebar di 20 kecamatan di Kabupaten Banjarnegara.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Pemkab Banjarnegara menetapkan status siaga darurat bencana alam hingga Januari 2021.
Penetapan ini melalui SK Bupati Banjarnegara Nomor 360/678 Tahun 2020 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Tanah Longsor, Angin Kencang, Banjir, dan Gas Beracun di Kabupaten Banjarnegara.
Baca juga: Jelang Libur Nataru, Ini Kesiapan Pemkab Banjarnegara Antisipasi Lonjakan Wisatawan di Dieng
Baca juga: Bukannya Ikan, Jaring Nelayan Ini Malah Tangkap Buaya Sepanjang 1 Meter di Waduk Mrican Banjarnegara
Baca juga: Pemprov Jateng Tak Cepat Merespon, Bupati Banjarnegara Tambal Jalan Gunakan Uang Pribadi
Baca juga: Hati-hati, Jalur ke Dieng via Banjarnegara di Banjarmangu Rawan Longsor
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara, Budi Wahyono mengatakan, hal tersebut sebagai antisipasi dampak La Nina.
Dimana itu berpotensi meningkatkan curah hujan antara 20 persen hingga 40 persen di atas normal.
“Status siaga darurat ditetapkan sebenarnya sudah dimulai sejak 12 Oktober 2020 dan berakhir hingga 9 Januari 2021,” katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (11/12/2020).
Budi mengatakan, dari hasil kajian risiko bencana BNPB 2018, terdapat 204 desa rawan longsor yang tersebar di 20 kecamatan di Kabupaten Banjarnegara.
Bukan hanya longsor, Banjarnegara juga rawan bencana alam jenis lainnya.
Bencana gas beracun rawan terjadi di Kawah Timbang dan Kawah Sileri, Kecamatan Batur.
Adapun potensi banjir terdapat di Desa Dermayasa dan Brengkok Kecamatan Susukan, Desa Kalibening Kecamatan Kalibening.
Desa Beji dan Sidengok Kecamatan Pejawaran, serta Desa Sijenggung Kecamatan Banjarmangu.
Adapun bencana angin kencang rawan terjadi di Kecamatan Pejawaran, Wanayasa, Kalibening, Mandiraja, Purwareja Klampok, Bawang, dan Rakit.
Kabupaten Banjarnegara juga rawan bencana gempa bumi, khususnya di Kecamatan Kalibening, Wanayasa, dan Batur.
“Potensi bencana kebakaran hutan di Kecamatan Batur (Gunung Petarangan),” katanya.
Menyadari potensi itu, pihaknya melakukan upaya penguatan kawasan dalam kesiapsiagaan bencana.
Seperti dengan pembentukan dan pelatihan Desa Tangguh Bencana (Destana).
Sampai awal Desember 2020, telah terbentuk 59 Destana dengan total relawan 1.770 orang.
Mereka semuanya telah memperoleh pelatihan penanggulangan bencana melalui Destana.
Selain membentuk Destana, pihaknya juga gencar mengadakan sosialisasi kebencanaan di wilayah rawan bencana.
Sejak 2017 sampai awal Desember 2020, sosialisasi telah terlaksana di 39 desa rawan bencana di Kabupaten Banjarnegara. (Khoirul Muzakki)
Baca juga: Nurini Sebut Rencana KBM Tatap Muka Masih Dibahas Internal Disdikbud Karanganyar
Baca juga: Jelang Simulasi KBM Tatap Muka di Kendal, Sekolah Wajib Bentuk Satgas Covid-19, Form Sudah Ada
Baca juga: Ini Syarat Sekolah Bisa Gelar Simulasi KBM Tatap Muka di Kendal, Guru Juga Wajib Rapid Test
Baca juga: Terdampak Masa Pandemi, Pendapatan PDAM Kota Salatiga Menurun Hingga 50 Persen