Berita Kendal
Ketiban Berkah, Warga Panen Gratis Kerang yang Terbawa Ombak Besar di Pantai Sendang Sikucing Kendal
Solikhin, warga Sendang Sikucing, mengatakan, kerang yang muncul tersebut merupakan kerang remis putih dan bukur.
Penulis: Saiful Masum | Editor: rika irawati
Besarnya, ombak menurut Mustakim, mampu membawa kerang-kerang yang biasa hidup di bawah lumpur, naik ke permukaan pantai.
Pihaknya pun mengizinkan warga yang datang untuk mengambil kerang yang berserakan di bibir pantai selagi tidak menimbulkan konflik.
"Saat musim angin barat memang muncul kerang. Ada kerang putih disebut remis, kerang bukur, dan kerang besar atau warga sini menyebutnya totok toyang. Palingan, yang mengambil kerang warga sekitar dan beberapa desa tetangga. Sebagian ada yang dari kecamatan lain, semisal Weleri," terangnya.
Mustakim menjelaskan, fenomena munculnya kerang biasa terjadi saat musim angin barat datang terutama saat musik hujan.
Katanya, waktu tersebut bisa terjadi pada November, Desember, ataupun Januari, atau saat gelombang pasang air laut tinggi.
Hanya saja, kerang yang muncul kali ini merupakan terbanyak dari beberapa kejadian beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Rutin Gelar Razia Masker 4 Kali Sepekan, Satpol PP Purbalingga Masih Temukan Warga Tak Bermasker
Baca juga: Sidang Konser Dangdut Tegal: Pemilik Orkestra Dikontak Setahun sebelum Acara, Tahu Izin Dicabut
Baca juga: Tipu Korban Lewat Modus Jual Emas Murah, Warga Gancang Banyumas Ini Dibekuk Polsek Ajibarang
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Slamet via Bambangan Ditutup Lagi, Cuaca Ekstrem Masih Mengancam
Ia memprediksi, gelombang air laut tinggi terjadi sebulan penuh hingga akhir 2020 nanti.
"Kebetulan, fenomena kerang ini adanya di pantai Sendang Sikucing saja. Rejeki buat warga saat musim hujan datang. Sementara, nelayan juga tidak berani melaut," ujarnya.
Adanya fenomena ini, ratusan warga setiap pagi hingga sore hari memadati pantai Sendang Sikucing.
Mereka memunguti kereang yang berserakan secara gratis, baik anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.
Beberapa membawa plastik sebagai wadah tetapi ada juga yang membawa baskom, juga jaring buatan. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang membawa karung untuk berburu kerang cuma-cuma itu. (*)