Pemerintahan Daerah
Istana Puji Bupati Sragen yang Bebaskan PBB Warga Miskin, Bandingkan dengan Kasus Pati
Wakil Kepala Staf Kepresidenan, M. Qodari, menyebut kebijakan Bupati Sragen Sigit Pamungkas sebagai langkah progresif.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Istana Kepresidenan memberikan apresiasi terhadap terobosan Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, yang membebaskan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi kelompok masyarakat miskin, guru, veteran, dan penyandang disabilitas.
Wakil Kepala Staf Kepresidenan, M. Qodari, menyebut langkah ini sebagai contoh positif yang patut ditiru oleh kepala daerah lain, sekaligus menyentil kasus kenaikan PBB di Pati yang berujung kericuhan.
"Daripada menaikkan PBB hingga ratusan persen, Pak Sigit justru memilih membebaskan PBB untuk kelompok rentan. Ini langkah progresif yang patut diapresiasi," kata Qodari di Jakarta, Senin (18/8/2025).
Baca juga: Beda Nasib dengan Pati, PBB di Demak Tak Naik, Warga Terdampak Rob Justru Dapat Diskon
Tiga Cara Bangun Daerah Tanpa Naikkan Pajak
Qodari menegaskan, kebutuhan pembangunan seharusnya tidak selalu menjadi alasan untuk menaikkan pajak yang memberatkan rakyat.
Berkaca dari Sragen, ia menyarankan tiga langkah alternatif yang bisa ditempuh pemerintah daerah:
- Prioritaskan Program Berdampak. Pemerintah daerah harus mampu memilih dan memilah program yang benar-benar dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
- Galang Partisipasi Swasta (CSR). Mengajak pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
- Gali Sumber Pendapatan Baru. Pemerintah daerah dituntut lebih kreatif dalam mencari sumber-sumber pendapatan baru, baik dari tingkat nasional maupun global.
Wajah Lain Kepala Daerah
Selain Sragen, Qodari juga memuji Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, yang dinilai sukses melakukan efisiensi APBD untuk sektor produktif, yaitu kemandirian pangan.
Menurutnya, efisiensi anggaran dan keberpihakan kepada masyarakat adalah wajah kepemimpinan yang harus dikedepankan.
"Kasus seperti di Pati jangan dijadikan contoh satu-satunya. Ada wajah lain yang harus dikedepankan, seperti wajah Pak Sigit Pamungkas dan Pak Bursah Zarnubi. Wajah seperti inilah yang harus menjadi contoh," pungkasnya.
Sempat Didamaikan Polisi, Kasus Pelecehan Difabel Tugu Semarang Kini Masuk Penyidikan Polda Jateng |
![]() |
---|
Cuti Bersama 18 Agustus tak Berlaku Bagi Buruh Perusahaan, Boleh Libur Tapi Gaji Dipotong |
![]() |
---|
Bupati Sudewo Menghilang Sejak Didemo Warga Pati, Pagi Ini Belum Ngantor |
![]() |
---|
Siap Tantang Persijap Jepara, Marc Klok Kritik Kondisi Rumput Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara |
![]() |
---|
Aufaa Tak Gugat Jokowi dalam Gugatan Baru soal Mobil Esemka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.