Berita Bisnis
Bahan Baku Briket Arang di Jateng Mulai Langkah, Sejumlah Perusahaan Memilih Tutup
Namun, seiring permintaan briket arang yang semakin tinggi, muncul permasalahan kelangkaan bahan baku.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Meningkatnya kebutuhan briket arang tempurung kelapa di Jawa Tengah membuat ketersediaan bahan bakunya menipis.
Selain mengurangi pencemaran lingkungan, coconut charcoal menjadi bahan bakar alternatif lantaran dinilai efektif dan efisien.
Tak heran, briket arang tempurung kelapa ini digemari masyarakat hingga mancanegara.
Namun, seiring permintaan briket arang yang semakin tinggi, muncul permasalahan kelangkaan bahan baku.
"Bahan baku yang mulai langka ini menjadi hambatan yang sangat utama karena kelapa butir (utuh) di ekspor secara berlebihan sehingga produksi briket tidak bisa berjalan sesuai permintaan," kata Ketua Umum Himpunan Pengusaha Briket Arang Kelapa Indonesia (Hipbaki) Basuki, Minggu (29/11/2020).
Baca juga: Kasus Covid-19 Harian di Jateng Tembus 2.036 Orang, Begini Langkah Gubernur Jateng
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, Senin 30 November 2020 Rp 1.962.000 Per 2 Gram
Baca juga: Dave Prowse, Pemeran Darth Vader di Trilogi Star Wars Tutup Usia
Baca juga: Presiden Bubarkan 10 Lembaga Nonstruktural, Satu di Antaranya Komisi Pengawas Haji
Bahkan, menurutnya, krisis bahan baku tersebut mengakibatkan perusahaan berhenti beroperasi sehingga berdampak pada tenaga kerja yang dirumahkan.
"Secara otomatis, tenaga kerja mengalami penurunan pendapatan bahkan cendurung dirumahkan atau diliburkan sehingga berdampak pada pengangguran," ucapnya.
Selain itu, pengiriman produk briket arang kelapa untuk ekspor dengan tujuan ke beberapa negara juga mengalami kendala selama beberapa bulan terakhir.
"Pihak shipping tidak mau mengangkut produksi tersebut dengan alasan yang tidak jelas. Sehingga, terdapat penumpukan produk briket di pergudangan pabrik masing-masing dan berakibat perputaran uang sangat sulit," ujarnya.
Sekitar 50 kontainer yang berisi puluhan ribu ton briket arang kelapa menumpuk di gudang pabrik produksi.
Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah pusat dapat berkoordinasi dengan pihak shipping dan membuat regulasi terkait bahan baku briket arang tempurung kelapa dan turunannya.
Sebab, secara keseluruhan, total produksi briket arang kelapa di Indonesia diperkirakan mencapai 30.000 ton per bulan.
Devisa negara yang dihasilkan karena transaksi ini disebut mencapai Rp 6,8 triliun per tahun. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Komoditas Ekspor, Bahan Baku Briket Arang di Jawa Tengah Mulai Langka".
Baca juga: Kerangka Paus Purba Ditemukan di Samut Sakhon Thailand: Nyaris Utuh, Diduga Berumur 5000 Tahun
Baca juga: Berjalan 8 Ronde Penuh, Duel Legenda Tinju Mike Tyson Vs Roy Jones Jr Berakhir Imbang
Baca juga: Ditemukan Jenazah di Dalam Koper di Mekah, Wanita Muda Diduga WNI Berusia 24 Tahun
Baca juga: Para Pecinta Buku, Jangan Lewatkan. Big Bad Wolf Bakal Digelar Secara Online, Ada Diskon Hingga 90%
briket arang
Himpunan Pengusaha Briket Arang Kelapa Indonesia
Hipbaki
TribunBanyumas.com
Tribun Banyumas
Banjir Terjang Kota Semarang: 1 SPBU Milik Pertamina Tutup Sementara, Distribusi BBM Masih Lancar |
![]() |
---|
4 Investor Siap Masuk KIT Batang Tahun Ini, Pembangunan Infrastruktur Penunjang Dikebut |
![]() |
---|
Pemerintah Perpanjang Pemberian Insentif Usaha, Ini 6 Keringanan yang Bakal Diberikan |
![]() |
---|
Mulai 10 Februari, Ada Perubahan Jadwal Kereta Api. Ini Alasan dan Cara Mengeceknya |
![]() |
---|
Pertamina Pastikan Penyaluran BBM dan Elpiji ke Kudus dan Jepara Tak Terganggu Banjir |
![]() |
---|