Berita Jateng

Dinkes Jateng Klaim Tes Covid-19 di Wilayahnya Tinggi, Capai 67.000 Tes dalam Sepekan

Menurutnya, jumlah tes yang dilakukan di Jateng sangat tinggi, yakni mencapai 67.758 tes selama sepekan terakhir, melebihi standar WHO sebesar 34.000.

Editor: rika irawati
Shutterstock via Kompas.com
Ilustrasi pencegahan corona 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, temuan kasus Covid-19 di Jateng yang tinggi disebabkan karena gencarnya pencarian lewat tes Covid-19.

"Temuan kasus positif di Jateng itu tergantung kita mau mencari atau tidak. Mencari itu, dalam hal ini adalah jumlah tes yang kami lakukan. Kalau kita lakukan tes yang lebih banyak, dijamin pasti yang ditemukan lebih banyak. Kalau sedikit, ya jumlah ditemukan sedikit," jelasnya saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Selasa (24/11/2020).

Menurutnya, jumlah tes yang dilakukan di Jateng sangat tinggi, yakni mencapai 67.758 tes selama sepekan terakhir, melebihi standar WHO sebesar 34.000-an.

"Bila dibandingkan dengan provinsi lain, tes di Jateng sangat tinggi. Sepekan terakhir di pekan ke-47, mencapai 67.758 tes. Dari jumlah itu 5,8 persennya positif Covid-19," ucapnya.

Baca juga: Klaster Keluarga Kini Mendominasi Kasus Covid-19, Pemprov Jateng Sebut Akibat Libur Panjang

Baca juga: Tak Mau Kasus Covid-19 di Jateng Melonjak, Gubernur Ganjar Usul Libur Bersama Akhir Desember Dihapus

Baca juga: Siap-siap, 30 Ribu Guru Agama Madrasah dan RA Non-PNS di Jateng Bakal Terima Subsidi Gaji

Baca juga: DPRD Jateng: Belasan Terminal Tipe B Kondisinya Semakin Memprihatinkan

Yulianto menyebut, sebanyak 3.551 pasien terkonfirmasi Covid-19 di Jateng dirawat di rumah sakit, sedangkan 3.944 pasien menjalani isolasi mandiri.

Untuk itu, pihaknya memastikan ketersediaan ICU dan ruang isolasi untuk pasien Covid-19 masih mencukupi.

"Dari 402 ruang ICU untuk pasien Covid-19, yang terpakai 253 ruangan (62,9 persen). Total ruang isolasi RS Covid-19 sebanyak 5.124 dan baru terpakai 3.889 (75,9 persen)," katanya.

Yulianto menjelaskan, terjadi delay input data yang menyebabkan perbedaan data antara pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan pusat.

"Delay itu juga merupakan kehati-hatian. Jadi, dipastikan betul. Tapi, memang lama. Tapi, selama ada penjelasannya, enggak masalah. Yang tidak ada penjelasan akhirnya geger," ucapnya.

Pihaknya mengatakan, akan terus berkoordinasi untuk menyelesaikan persoalan itu.

"Tentu akan kami atasi, jangan sampai ada delay. Sebelum diumumkan, sebenarnya kami sudah tahu, misal pukul 16.00 diumumkan, pukul 12.00 sudah tahu karena mereka verifikasi dulu ke kami," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dinkes Sebut Sepekan Terakhir Jumlah Tes Covid-19 di Jateng Capai 67.000".

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 dari Nakes dan Warga Melonjak, Ini yang Dilakukan Pemkab Purbalingga

Baca juga: Sempat Ditempatkan di Sel Laki-laki, Millen Cyrus Akhirnya Dipindah ke Sel Khusus

Baca juga: UKSW Siapkan RSU Satya Wacana Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Baca juga: Alhamdulillah, Pemkab Temanggung Kucurkan Hibah Rp 3 Miliar ke 120 Kelompok Tani Terdampak Covid-19

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved