Pilkada Serentak 2020
Sebagian KPPS Tolak Rapid Test di Purbalingga, KPU: Mereka Takut Karena Ada yang Memengaruhinya
Di antara calon anggota KPPS yang lolos seleksi, ada saja yang menolak untuk mengikuti tes kesehatan berupa rapid test di Kabupaten Purbalingga.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
Pengganti KPPS yang gugur adalah pendaftar dengan peringkat di bawahnya yang tidak lolos pada seleksi KPPS terlebih dahulu.
Jika tidak ada kandidat lain, pihaknya akan bekerja sama dengan lembaga luar untuk mengisi kekosongan KPPS tersebut.
“Keputusan kami, apabila ada yang menolak, kami ganti,” katanya.
Tetapi kabar terbaru, kata dia, mereka yang sempat menolak mengikuti rapid test kini telah berubah pikiran.
Mereka bersedia menjalani tes kesehatan itu setelah menerima persuasi dari pihak terkait.
Padahal, sebelum melaksanakan perekrutan, pihaknya telah menyosialisasikan ke masyarakat.
Bahwa warga yang lolos seleksi KPPS maupun Linmas wajib menjalani rapid test pada tahapan selanjutnya.
Meski sempat menuai penolakan dari sejumlah KPPS, pihaknya tidak akan menghentikan pelaksanaan rapid test ini.
Ia pun mengimbau kepada para calon KPPS agar tidak takut menjalani rapid test.
Justru, dengan memeriksakan kesehatannya, petugas akan bisa bekerja dengan tenang.
Menurut Andri, rapid test untuk KPPS dan Linmas ini bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga kesehatan petugas, serta masyarakat dari potensi penularan virus corona.
Sebab Pilkada tahun ini dilaksanakan di tengah pandemi yang meniscayakan protokol kesehatan diberlakukan.
Pemeriksaan kesehatan bagi penyelenggara sekaligus untuk membangun kepercayaan publik.
Harapannya, partisipasi pemilih untuk mencoblos tetap tinggi pada Pilkada nanti.
Jika petugas memastikan dirinya sehat, kata dia, masyarakat tidak akan takut untuk pergi ke TPS pada Pilbup mendatang.