Berita Teknologi
Sony Alpha A7C Sudah Bisa Dipesan, Berikut Harga dan Spesifikasi Kamera Bersensor Full Frame Ini
Presiden Direktur PT Sony Indonesia, Kazuteru Makiyama mengatakan, Sony Alpha A7C dirancang agar nyaman dipakai oleh pengguna.
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Setelah pertama kali diperkenalkan pada September 2020, kamera mirrorless Sony Alpha A7C kini akan dijual di Indonesia.
Produk ini merupakan kamera bersensor full frame yang ukuran bodinya diklaim paling ramping dan ringan sedunia.
Bukan hanya untuk kategori mirrorless saja, melainkan kamera digital secara umum.
Baca juga: Santri Positif Covid-19 Sudah Sembuh, Ponpes El Bayan Cilacap: Musibah Ini Jadi Pelajaran Berharga
Baca juga: Denny Caknan Bongkar Rahasia Kartonyono Medot Janji, Disebut Bakal Jadi Penerus Didi Kempot
Baca juga: Sekali Panen Berpotensi Hasilkan Rp 7 Miliar, Ribuan Bibit Durian Dibagikan di Banyumas
Baca juga: Sehari 5 Pasien Positif Covid-19, Tingkat Kesembuhan Capai 77 Persen di Kabupaten Banyumas
Presiden Direktur PT Sony Indonesia, Kazuteru Makiyama mengatakan, A7C dirancang agar nyaman dipakai oleh pengguna.
"(A7C) Sangat nyaman digunakan dan cocok untuk seluruh pecinta fotografi dan videografi."
"Mulai dari pemula, para kreator, hingga profesional," ujar Makiyama seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (8/11/2020).
Sony akan mulai memasarkan A7C di Indonesia pada Desember 2020.
Harga Rp 26.999.000 untuk versi body only, dan Rp 31.999.000 untuk versi kit dengan lensa SEL 28-60mm f/4-5.6.
Lensa 28-60mm f/4-5.6 yang dirancang agar berukuran ringkas sebagai pendamping A7C juga bisa dibeli terpisah dengan harga Rp 7.999.000 mulai Januari 2021.
Selain itu, Sony bakal turut menjual flash tipe HVL-F28RM dengan harga Rp 4.299.000 pada Desember 2020.
Peminat A7C sudah bisa memesannya lewat pre order di seluruh Sony Authorized Dealers dan toko offline mulai 6 hingga 22 November 2020.
Spesifikasi Sony A7C
Sony A7C memiliki dimensi fisik sebesar 124 mm x 71,1 mm x 59,7 mm, dengan bobot 509 gram atau hanya 1 persen lebih berat dari Sony A6600 yang memiliki sensor APS-C.
Dengan body bergaya rangefinder yang menempatkan Electronic Viewfinder (2,36M piksel) di pojok kiri atas.
Sosok A7C pun tak ubahnya kamera seri A6000 dari Sony, tapi ukuran sensornya jauh lebih besar.
Sensor gambar full-frame di A7C memiliki resolusi 24 MP (BSI CMOS).
Telah dibekali peredam goyangan alias In-Body Image Stabilizer dengan tingkat kompensasi yang diklaim mencapai 5-stop.
Layar sentuh 3 inci di punggung bisa diputar dengan engsel articulated sehingga menghadap ke depan.
Dipasangkan dengan prosesor gambar Bionz X, tingkat sensitivitasnya mencapai ISO 51.200.
Kamera ini dibekali layar sentuh LCD berukuran 3 inci dengan engsel fully articulated yang bisa diputar ke segala arah, termasuk menghadap ke depan.
Kemampuan perekaman videonya mencapai resolusi 4K 30 fps (8-bit) atau 1080p 120 fps, keduanya dengan bit rate 100 Mbps.
Disediakan pula konektor input untuk mikrofon, output untuk headphone, USB tipe-C untuk charging baterai, dan transfer data, serta WiFi.
A7C menggunakan baterai tipe NP-FZ100 dengan ketahanan hingga 740 jepretan dngan LCD, 640 jepretan dengan EVF, atau 225 menit perekaman video.
Burst speed maksimal A7C adalah 10 fps.
Sistem autofokusnya mengandalkan 693 titik phase detect dengan algoritma yang sama dengan milik kamera A7S Mark III.
Serta turut dibekali realtime Eye AF untuk subyek manusia maupun hewan. (*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul Kamera "Full Frame" Terkecil Sony A7C Masuk Indonesia
Baca juga: Masa Pandemi, Tiap Hari Ada Tambahan 20 Ton Sampah di Kota Tegal
Baca juga: Kisah Bambang Siamto, Sopir Ambulans Jadi Relawan Pemulasaran Jenazah Pasien Covid-19 di Karanganyar
Baca juga: Insentif Nakes Tahap Kedua Sudah Cair, DKK Karanganyar: Berkas 14 Puskesmas Sudah Lengkap
Baca juga: Kabupaten Semarang Kini Miliki Si Cantik dan SPIDOL, Kaitannya Perizinan Investasi