TC Timnas U19
Profil Bek Timnas U-19 Indonesia Pratama Arhan: Anak Pedagang Sayur Keliling, Gabung SSB Kelas 4 SD
Meski tinggal di desa dan jauh dari fasilitas komplit, tak membuat Pratama Arhan ciut nyali mengejar mimpi menjadi pemain sepakbola profesional.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Nama Pratama Arhan Alif Rifai makin dikenal pecinta sepakbola Tanah Air setelah bergabung di Timnas U-19 Indonesia. Namun, tak banyak yang tahu, Pratama Arhan lahir dari keluarga sederhana yang begitu mendukung kariernya bermain bola sepak.
Pemain yag menempati posisi bek sayap kanan di PSIS Semarang ini lahir dari seorang ibu penjual sayur keliling.
Rumah sedarhana berdinding kayu, beralas tanah, menjadi saksi lahirnya pemain Timnas U-19 ini.
Saat ini, dinding rumah tersebut dijejali foto-foto Arho, panggilan akrabnya sejak kecil. Mulai dari dia pertama tercatat sebagai pemain SSB Putra Mustika Blora sampai foto sebagai punggawa timnas U-19.
Sejumlah medali yang dibingkai dalam pigura juga tampak menggantung, melengkapi torehan prestasi yang tergambar dalam foto-foto tersebut.
Pratama Arhan dan keluarga tinggal di Dukuh Karangnongo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Blora.
Meski tinggal di desa dan jauh dari fasilitas komplit terkait sepakbola, tak membuat Pratama Arhan ciut nyali mengejar mimpi menjadi pemain sepakbola profesional.
Baca juga: Digembleng 2 Bulan di Kroasia Bersama Timnas U-19, Mental Bek PSIS Pratama Arhan Lebih Terasah
Baca juga: Jadi Kapten saat Laga Timnas U-19 Kontra Makedonia Utara, Ini Komentar Pemain PSIS Pratama Arhan
Baca juga: Pratama Arhan dan Yofandani Mampir ke PSIS Semarang saat Rehat Timnas U-19, Ini Pesan Yoyok Sukawi
Baca juga: Foto Bareng Ryuji Utomo Dkk, Bek Sayap Kanan PSIS Semarang Pratama Arhan Alief Gabung Timnas Senior?
Hobi mengocek bola ditularkan sang kakak yang lebih dulu bergabung di SSB Putra Mustika, tempat awal yang mengantar Pratama Arhan menjadi seperti sekarang.
Pratama Arhan bergabung di sekolah sepakbola ini sejak duduk di kelas 4 SD. Selepas lulus SD, dia mencoba peruntungan lewat mendaftar di Akademi Terang Bangsa Semarang.
"Alhamdulillah, keterima di sana. Di sana, digembleng untuk bekerja keras dan banyak mendapat pengalaman dari pemain serta pelatih. Harus latihan seperti apa, harus bagaimana, itu diajari semua di sana," kata Pratama Arhan saat ditemui di kediamannya.
Terang Bangsa membuat karir Arhan kian mentereng setelah akhirnya dia bergabung di PSIS U-18.
Permainannya yang menonjol membuat Arhan akhirnya diproyeksikan ke jenjang yang lebih tinggi, yakni PSIS U-20.
Arhan tidak menyangka, di sela-sela kesibukannya sebagai pemain PSIS, rupanya dia mendapat panggilan untuk mengikuti pemusatan pelatihan timnas U-19 di Cikarang.
"Tiba-tiba, ada pemanggilan TC timnas di Cikarang. Waktu itu, saya agak minder. Saingannya pemain sudah berpengalaman juga," ujar remaja kelahiran Blora, 21 Desember 2001.
Arhan diterbangkan ke Thailand untuk mengikuti pemusatan pelatihan timnas U-19. Sepulang dari situ, Arhan juga sempat dipanggil untuk turut serta dalam latihan timnas senior pada Februari 2020.
"Ada panggilan timnas senior, saya dipanggil lagi, alhamdulillah. Terkejut, kaget juga waktu itu," ujarnya.
Kemudian, Arhan kembali harus menjalani pemusatan pelatihan timnas U-19 di Kroasia. Dia pun menjadi andalan Shin Tae-yong di posisi bek kiri.
"Banyak sparing antarnegara, kemudian friendly match dengan tim kuat di sana, di Kroasia," ujarnya.
Banyak asam garam yang mampu dipetik Arhan selama di Kroasia. Selain latihan disiplin, dia juga berkesempatan tanding melawan sejumlah tim dari berbagai negara. Dari situ, Arhan makin menunjukkan kualitasnya.
"Kalau itu, pertama main (di luar negeri) agak punya pikiran minder. Tapi, berjalannya waktu, oh ternyata sama saja. Cuma kalah postur saja. Kami harus lebih kerja keras agar lebih unggul," ujarnya.
Baca juga: Pengungsi Merapi di Magelang Bertambah, Tempat Pengungsian Diperbanyak Jadi 7 Titik. Ini Lokasinya
Baca juga: Ingin Cermikan Kota Wali, Ketua DPRD Demak Usulkan Ada Tes Baca Alquran bagi Paslon Bupati
Baca juga: Pemkab Batang Tetapkan Status Siaga Hadapi Bencana di Musim Hujan
Baca juga: Kesal Lihat Pacar Mabuk, Gadis Asal Magelang Berusaha Lompat dari Jembatan Bangetayu Kota Semarang
Meski didapuk sebagai pemain belakang, dia juga kuat dalam menyerang. Terbukti, Arhan mampu mencetak satu gol dan dua assist selama pemusatan di Kroasia.
Selain itu, Arhan juga dikenal memiliki lemparan yang kencang. Pada uji coba melawan Qatar di Korasia, Arhan mampu mencetak assist lewat lemparan kencangnya yang disambut Saddam Gaffar.
Lemparan super kencang yang dimiliki Arhan tidak sedikit membuat decak kagum pecinta bola.
Ditanya terkait kekuatan lemparan yang dimiliki, Arhan mengaku tak memiliki teknik khusus. Dia baru sadar kalau lemparannya begitu kencang, saat tergabung di Terang Bangsa Semarang. Saat itu, dia tengah menjalani laga Piala Gubernur di Purwokerto.
"Waktu itu, saya coba, ternyata bisa. Tidak ada teknik khusus. Saya lempar ya lempar saja, seperti orang lain lempar," kata dia.
Dukungan Penuh Orangtua
Pratama Arhan yang kini memperkuat timnas U-19 lahir dari pasangan Sutrisno dan Surati. Prestasinya yang ditorehkan hingga sekarang tak lepas dari dukungan orangtua.
Namun, menyadari tak memiliki skill maupun pengetahuan mumpuni terkait olah bola, orangtua Arhan memberi dukungan dalam bentuk lain. Terutama, doa.
Surati pun tak menyangka, buah hatinya kini memperkuat timnas. Yang pasti, sejak Arhan mulai mengenal sepakbola, sejak saat itu juga, Surati menaruh harapan berikut dukungan penuh.
Demikian juga Sutrisno. Sebagai seorang ayah, dia tidak bisa berbuat banyak selain memberi dukungan dan doa.
Apalagi, lebih dari 20 tahun, Sutrisno mengidap penyakit dalam. Terkahir, dia divonis mengalami gangguan liver dan jantung.
Hal itulah yang membuat Sutrisno tidak bisa mendukung dalam hal lain selain doa bagi Arhan.
"Alhamdulillah, masih diberi usia panjang. Bisa melihat anak-anak besar," kata Sutrisno.
Baca juga: Anggota Satgas Yonif Rider 400/BR Tewas saat Patroli di Titigi Papua, Kontak Senjata dengan KKB
Baca juga: Negatif Covid-19, Valentino Rossi Dipastikan Turun di MotoGP Eropa
Baca juga: Lagi, Video Asusila Perempuan Mirip Gisel Hebohkan Jagad Media Sosial
Baca juga: Ditemani Wayang Orang Sriwedari, Kapolsek Gajahmungkur Semarang Bagi Sembako di Taman Sampangan
Karena Sutrisno mengalami gangguan kesehatan, kontan yang menjadi tulang punggung dalam memenuhi kebutuhan keluarga adalah Surati.
Untuk mencukupi kebutuhan hidup, Surati mejadi pedagang sayur keliling di kampungya. Meski begitu, dia selalu menyempatkan diri datang ke lapangan untuk menyaksikan sang anak, saat bertanding.
Namun, lantaran keterbatasan biaya, pertandingan yang biasa disaksikan hanyalah laga yang bisa dijangkau baik dari segi waktu maupun biaya.
"Kalau sekarang, sudah tidak bisa. Paling, kalau main disiarkan di televisi, saya nonton. Bahkan, sampai larut malam pun saya ikuti," ujar Surati.
Kini, setelah Arhan bergabung di timnas yang bakal sering berjuang mengharumkan bangsa, Surati berpesan agar buah hatinya itu mampu menjaga perilaku.
Dia juga meminta Arhan selalu menjadi pribadi yang rendah hati dalam kondisi dan keadaan apa pun.
"Harapan ke depan, jadi anak yang sukses, yang bisa menjaga dirinya, attitude-nya, tidak lupa salat lima waktu, dan menjadi rendah hati, tidak sombong. Semoga terkabul semua impian anak-anak saya," doa Surati. (*)