Berita Ekonomi Bisnis
Siap-siap, Layanan WhatsApp Business Tak Bisa Lagi Dinikmati Gratis
Dengan datangnya beberapa fitur baru yang melengkapi ekosistem WhatsApp Business, WhatsApp akan menyiapkan skenario pembayaran baru.
"Jadi, ke depannya kami mencari cara untuk memperbarui bagaimana kami mengenakan biaya WhatsApp Business yang lebih mencerminkan cara penggunaannya," imbuh perwakilan Facebook.
Namun, pihak Facebook sebagai induk WhatsApp belum merinci layanan bisnis apa saja yang nantinya akan dikenai biaya.
Termasuk juga bagaimana skemanya, dan berapa banderolnya.
Belum diketahui pula kapan WhatsApp Business berbayar akan diberlakukan.
Dalam pengumuman yang sama, WhatsApp juga memperkenakan fitur belanja yang dirilis ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Fitur ini memungkinkan pengguna WhatsApp memilih barang yang tersedia dalam katalog suatu akun WhatsApp Business, dan menambahkannya dalam keranjang belanja.
Pengguna bisa membeli, melakukan pembayaran, sekaligus memilih metode pengiriman yang dikehendaki.
Kendati demikian belum diketahui metode pembayaran dan pengiriman apa saja yang bisa dipilih lewat fitur belanja WhatsApp.
Namun, beberapa waktu lalu, Facebook mengucurkan dana segera kepada Gojek.
Konon, dana itu akan digunakan untuk mendorong adopsi sistem pembayaran digital GoPay.
Mungkin saja, GoPay akan menjadi salah satu metode pembayarannya.
Namun belum ada informasi resmi terkait hal itu. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WhatsApp Business Tidak Akan Gratis Lagi"
Baca juga: Purbalingga Zona Kuning Covid-19, Dinkes: Warga Jangan Sampai Lengah, Terus Terapkan 3M
Baca juga: KPU Purbalingga Turun ke Kebun Sosialisasikan Paslon dan Tata Cara Pencoblosan Pilkada ke Petani
Baca juga: Pastikan Tahapan Pilkada Berjalan Lancar, 32 Komisioner dan Staf KPU Purbalingga Jalani Tes Swab
Baca juga: Workshop dan Pentas Teater di Purbalingga: Cara Lain Angkat Budaya serta Cerita Rakyat
teknologi
fitur belanja di whatsapp business
ekonomi bisnis
WhatsApp Business
TribunBanyumas.com
Tribun Banyumas
Jakarta
Gopay
Bagaimana Mekanisme Subsidi Minyak Goreng di Pasar Tradisional? Disdag Kota Semarang: Belum Jelas |
![]() |
---|
Pedagang Pasar Karangayu Semarang Setop Sementara Kulakan Minyak Goreng, Ini Alasan Mereka |
![]() |
---|
Di Pasar Tradisional Karanganyar, Harga Minyak Goreng Kemasan Masih Rp 19 Ribu, Ini Alasan Pedagang |
![]() |
---|
Cuaca Ekstrem Bikin Kelimpungan Petani Kentang di Dieng Banjarnegara, Tanaman Mudah Membusuk |
![]() |
---|
Bentuk Kawasan Pabrik Tekstil di Kendal, PT APF Kaliwungu Bakal Butuh Seribu Tenaga Kerja |
![]() |
---|