Berita Banyumas
3 Sekolah di Banyumas Mulai Membuka Kelas Tatap Muka, Siswa Wajib Pakai Masker dan Face Shield
Ada 3 sekolah yang ditunjuk menyelenggaran uji coba pembelajaran tatap muka, yaitu di SDN Panambangan Cilongok, SMPN 6 Purwokerto, SMAN 3 Purwokerto.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Banyumas dimulai hari ini, Selasa (20/10/2020).
Ada tiga sekolah di Banyumas yang ditunjuk menyelenggaran uji coba pembelajaran tatap muka, yaitu di SD Negeri Panambangan Cilongok, SMP N 6 Purwokerto, dan SMA Negeri 3 Purwokerto.
Sehari sebelumnya, Senin (19/10/2020), Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas mengecek keseluruhan kesiapan sekolah melaksanakan PTM.
"Sesuai jadwal, hari Selasa ini, kelas 8 yang awalnya terdiri dari tujuh kelas, dibagi menjadi 14 kelas. Jadi, per kelasnya berkapasitas 50 persen dari jumlah rombongan belajar," ujar Kepala Sekolah SMP N 6 Purwokerto, Sri Indarsih, Selasa.
Baca juga: Jelang Pembelajaran Tatap Muka, 500 Santri Ponpes Darul Atsar Temanggung Jalani Tes Swab
Baca juga: Mulai Besok, SD Negeri Panambangan Banyumas Mulai Menggelar Uji Coba Kelas Tatap Muka
Baca juga: Lima Sekolah Sudah Mulai Simulasi KBM Tatap Muka, Termasuk SMK Jateng Purbalingga
"Masuk sekolahnya juga bergantian. Senin untuk kelas 7, Selasa Kelas 8, Rabu kelas 9, Kamis kelas 7, Jumat kelas 8, Sabtu kelas 9," imbuhnya.
Durasi pembelajarannya juga dipersingkat, dimulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB untuk enam mata pelajaran.
Menurutnya, pihak sekolah tetap memberi jeda waktu istirahat 15 menit untuk siswa mengonsumsi bekal makan dan minum, tetap dalam pengawasan guru.
Sehingga, selama pembelajaran, siswa tidak boleh keluar kelas, kecuali jika ada kepentingan ke toilet atau ke perpustakaan.
Namun, sebelum keluar kelas, mereka diberi tanda berupa kalung yang menandakan boleh izin keluar kelas.
Selama proses belajar mengajar, siswa juga harus memakai masker dan faceshield. Guru juga mengecek suhu tubuh mereka sebelum masuk ke kelas.
Sementara, guru-guru yang tidak mengajar akan bertugas mengawasi siswa-siswa dan menjaga jika sewaktu-waktu ada hal yang diperlukan.
Dalam proses pembelajaran ini, para siswa juga tidak menggunakan meja sesuai instruksi bupati.
Baca juga: DPRD Banyumas Bantah Tudingan Mengintimidasi Mahasiswa Penolak UU Cipta Kerja
Baca juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, 20 Oktober 2020 Rp 2.037.000 Per 2 Gram
Baca juga: Jangan Lupa Bawa Mantol, Hujan Diperkirakan Mengguyur Purwokerto Siang Hingga Malam Ini
Baca juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Selasa 20 Oktober 2020: Ada Film Johnny English di GTV
Meski sudah melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), para guru juga masih melayani siswa yang lebih memilih belajar secara daring.
"Di SMP Negeri 6 ini, ada sekitar 10 persen atau sekitar 60 siswa, dari total murid kami berjumlah 697 orang, yang memilih tetap belajar daring. Dan mereka tetap kami layani," ujarnya.
Salah seorang siswi kelas 8, Calista, mengaku senang bisa kembali belajar di sekolah. Dia mengaku kangen mengikuti belajar tatap muka.
"Senang bisa ketemu teman-teman karena sudah kangen. Tapi, orangtua memang masih khawatir dan sering mengingatkan supaya mematuhi protokol kesehatan," katanya. (Tribunbanyumas/jti)