Jateng Travel Guide

Kedai Kopi Menjamur, Konsep Kembali ke Alam Digemari Anak Muda di Batang

Bahkan, beberapa warung kopi di Kecamatan Wonotunggal, Blado, Bandar, dan Bawang, benar-benar berlokasi di alam terbuka.

Penulis: budi susanto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/BUDI SUSANTO
Sejumlah pengunjung menikmati suasana di satu kedai kopi bernuansa alam, di Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Minggu (4/10/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG - Konsep coffee shop back to nature tengah digandrungi kalangan muda di sejumlah tempat.

Tak terkecuali, di Kabupaten Batang, yang memiliki potensi wisata alam yang memukau.

Di Kabupaten Batang, virus tersebut juga mulai ramai dan diterapkan di beberapa coffee shop.

Tercatat, kurang dari tiga tahun terakhir, beberapa coffee shop bernuansa alam berdiri di Batang.

Disparpora Kabupaten Batang menyambut baik kehadiran warung-warung kopi tersebut. Mereka pun menggelar agenda tahunan terkait edukasi kopi untuk mengembangkan dunia pariwisata.

Memasuki Pancaroba, Awas Cuaca Ekstrem di Kabupaten Batang

Kamu Berkesempatan Dapat Motor Berwisata di Pantai Cahaya Kendal, Berlaku Sepanjang Oktober

Tribunbanyumas.com mencatat, coffee shop bertema alam tersebar di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Batang.

Bahkan, beberapa warung kopi di Kecamatan Wonotunggal, Blado, Bandar, dan Bawang, benar-benar berlokasi di alam terbuka.

Perkembangan warung kopi di Kabupaten Batang juga diakui sejumlah barista yang ada di sejumlah kota di Jateng.

Agam Kharisma, satu di antara barista asal Kota Semarang, mengaku, perkembangan warung kopi di Kabupaten Batang tersiar sampai Kota Lumpia.

"Mungkin, karena ada potensi alam dan daerah penghasil kopi, membuat kedai kopi di Batang berkembang," katanya, Minggu (4/10/2020).

Dilanjutkannya, setiap daerah mempunyai keunggulan, tak terkecuali di Kabupaten Batang dengan potensi alamnya.

"Jika di Kota Semarang banyak kedai kopi berkonsep modern, di Batang lebih ke back to nature," paparnya.

Adapun Koirul, barista dari Kendal, mengatakan, potensi tersebut jadi magnet untuk pelancong.

"Adanya kedai kopi dengan konsep tersebut menjadi daya tarik sendiri. Dan, anak muda masa kini lebih suka dengan konsep tersebut," ucapnya.

Latihan Dihentikan, Bek PSIS Semarang Fredyan Wahyu Pilih Pulang Kampung ke Sukoharjo

Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, 5 Oktober 2020 Rp 2.111.000 Per 2 Gram

Disepakati Lewat Peraturan, Anggota DPRD Jateng Tak Boleh Ajak Keluarga saat Kunker

Terpisah, Wahyu Budi Santosa, Kepala Disparpora Kabupaten Batang, menuturkan, kopi menjadi lirikan pemkab untuk meningkatkan pariwisata.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Memulai Sebuah Purwokerto

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved