Berita Video
Video Insiprasi Usaha, Kain Ecoprint Tempelan Daun Asli Omset Puluhan Juta
Di rumahnya, di Kelurahan Bantarsoka RT 05 RW 01, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Sugiharti mulai serius menekuni bisnis ecoprint.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Abduh Imanulhaq
Mau pakai daun banyak atau tidak, semua itu tergantung pesanan.
Hasilkan Omset Jutaan Rupiah
Dia mulai serius mengembangkan bisnisnya pada akhir 2019, karena tertarik dengan teknik-teknik ecoprint yang lain.
Hal itu terlihat di galerinya yang bukan hanya kain ecoprint yang dibuat, tapi juga ada tas, sepatu, dompet, bahkan masker terbuat dari teknik ecoprint.
Harga tas ecoprint di kisaran harga Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.
Sementara masker kulit dihargai Rp 125 ribu.
Nilai jual utama pembuatan kain ecoprint adalah karena handmade.
"Nilai jual utamanya karena handmade dan tidak ada motif yang sama," tandasnya.
Dalam satu bulan, Sugiharti dapat membuat sekira 10 lembar ecoprint dari bahan sutra.
Omsetnya ditaksir bisa mencapai Rp 10 juta hingga Rp 15 juta per bulan.
Di masa sekarang ini, usahanya sempat sepi khususnya di awal-awal pandemi Covid-19.
"Awal Maret 2020 belum begitu terpengaruh, dan yang paling sepi saat April 2020."
"Alhamdulillah sejak Juni 2020 sampai sekarang sudah mulai pulih lagi," katanya.
Dalam menjalankan usahanya, Sugiharti mendapat bantuan wirausaha pemula dari Kemensos senilai Rp 10 juta yang diperuntukkan membuat galeri ecoprintnya.
Ecoprint hasil buatannya lebih banyak dijual secara online.
Pembeli dari berbagai daerah seperti Makassar, Palembang, Bandung, hingga Jakarta. (Permata Putra Sejati)