Berita Video
Video Insiprasi Usaha, Kain Ecoprint Tempelan Daun Asli Omset Puluhan Juta
Di rumahnya, di Kelurahan Bantarsoka RT 05 RW 01, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Sugiharti mulai serius menekuni bisnis ecoprint.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Abduh Imanulhaq
Menurut Sugiharti beragam warna itu dapat dihasilkan tergantung bagaimana teknik dan treatment.
Kemudian ada pula daun jarak wulung yang dapat menghasilkan warna hijau, hingga rerumputan juga dapat diaplikasikan.
Tahapan pertama yang dilakukan dalam pembuatan kain ecoprint adalah dengan mencuci terlebih dahulu kain sutra.
Kain itu kemudian dimordan atau diberi air tawas dan direndam di cairan tanin.
Di atas kain sutra itu ditempel berbagai jenis daun yang sudah dipetik.
Setelah ditempel semua tutup kembali dengan kain blanket dan plastik kemudian digulung.
Setelah digulung kemudian kain itu dikukus selama sekira 2 jam.
Setelah itu diangkat dan diangin-anginkan selama sekira dua hari.
"Ecoprint mempunyai teknik yang bermacam-macam."
"Bisa memakai berbagai jenis daun dan tergantung teknik yang digunakan," tambahnya.
Satu lembar kain ecoprint buatan Sugiharti dihargai Rp 150 ribu untuk jenis kain blanket.
Jika sudah menjadi pakaian jadi dihargai Rp 300 ribu.
Sementara itu ecoprint dengan kain jenis sutra satu lembarnya dihargai Rp 1 juta.
Bila sudah menjadi pakaian bisa mencapai Rp 1,3 juta.
Para pembeli juga dapat memesan pola motif dan jenis daun yang diinginkan.