Berita Ekonomi

Siap-siap, Menkeu Sri Mulyani Prediksi Resesi Ekonomi Terjadi di Kuartal III

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, pada kuartal III, perekonomian Indonesia kemungkinan akan mengalami kontraksi minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.

Editor: rika irawati
REUTERS/DANISH SIDDIQUE
Ilustrasi Pertumbuhan ekonomi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020.

Ia mengatakan, pada kuartal III, perekonomian Indonesia kemungkinan akan mengalami kontraksi minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.

Sebelumnya, pada kuartal II, pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mengalami minus 5,32 persen.

Sementara, secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi akhir tahun diperkirakan berada pada kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Jateng Minus 5,94 Persen, Ini Strategi Gubernur Ganjar Pranowo

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Minus 5,32 Persen, Apindo: Kita Pernah Alami Kondisi yang Lebih Buruk

Negara Berkembang di Asia Terancam Alami Resesi Akibat Covid-19, Kecuali China

Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV juga akan negatif. Melihat kondisi ini, tidak menutup untuk terjadinya resesi ekonomi di Indonesia.

Perlu diketahui, resesi ekonomi merupakan kondisi di mana terjadi penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Lantas, apa dampaknya?

Dampak resesi

1. Kenaikan harga dan inflasi

Melansir Kompas.com, 4 September 2020, Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, resesi akan berpengaruh pada pasokan atau supply barang yang turun secara drastis. Namun, tingkat permintaan tetap.

Kondisi ini mengakibatkan harga-harga naik dan dapat memicu inflasi.

Menurut Fahmy, inflasi yang tidak terkendali akan membuat daya beli masyarakat, khususnya yang berpenghasilan tetap, akan menurun.

"Ujung-ujungnya, pertumbuhan ekonomi akan semakin terpuruk," ujar Fahmy.

Merosotnya produksi yang menyebabkan penurunan pasokan atau supply dapat mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan.

2. Meningkatnya pengangguran

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved