Berita Nasional
Erick Thohir Minta Ahok Senantiasa Bisa Jaga Kekompakan Internal Pertamina
Erick Thohir meminta Komisaris Utama Pertamina, Ahok --sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama - agar bisa senantiasa menjaga kekompakan tim.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga membeberkan beberapa hasil pertemuan Menteri BUMN Erick Thohir dengan Basuki Tjahaja Purnama beberapa waktu lalu.
Menurutnya, Erick Thohir meminta Komisaris Utama Pertamina, Ahok --sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama - agar bisa senantiasa menjaga kekompakan tim.
Khususnya di internal perusahaan migas pelat merah itu.
Arya menambahkan, Erick berpesan seperti itu kepada Ahok agar kinerja Pertamina ke depan semakin baik.
• KAI Buka Layanan Rapid Test di Stasiun Kroya Cilacap, Calon Penumpang Cukup Bayar Rp 85 Ribu
• Malam Ini Duel Panas Liga Inggris, Chelsea Vs Liverpool Pukul 22.30, Thiago Berpeluang Masuk Skuad
• Malam Ini Laga Uji Coba Jilid II, Berikut Link Live Streaming Timnas U-19 Indonesia Vs Qatar
• Anak Bisa Disebut Penyebar Super, Setya Dipayana: Terpapar Tapi Tidak Merasakannya
"Erick minta kekompakan tim di dalam dijaga Ahok."
"Sebagai leader harus jaga kekompakan tim."
"Itu bagian dari beliau juga, jadi beliau harus (jaga kekompakan)."
"Kalau enggak mau kan beliau nanti susah kerja juga," kata Arya seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (20/9/2020).
Arya menambahkan, pada intinya kritik dari Ahok bagus untuk Pertamina.
Hanya, Erick meminta kritik tersebut direalisasikan dalam upaya pembenahan di internal Pertamina.
Menurut Arya, dalam pertemuan antara Erick dan Ahok, Menteri BUMN itu hanya menanyakan kepada Ahok permasalahan yang sedang terjadi di Pertamina.
Sehingga Ahok berani melayangkan kritik tersebut.
Setelah itu Erick meminta Ahok membenahi internal Pertamina karena ia bagian dari sistem di perusahaan migas pelat merah itu.
"Cuma diingatkan Erick supaya Ahok kan Komut (komisaris utama)."
"Sebagai Komut dia punya kewenangan di internal Pertamina."
"Jadi dia bisa menyelesaikannya di internal."
"Karena beliau punya wewenangnya di sana," kata Arya.
"Dan beliau pengawas di situ dan punya hak untuk memanggil rapat semua direksi semua."
"Jadi kalau dia merasa ada yang tidak benar harus dibenarkan," lanjut Arya.
Sebelumnya, Ahok menyindir Pertamina terkait akuisisi sumur minyak di luar negeri dari utang.
Selain itu, Ahok berujar, contoh temuannya yang lain soal ketidakefisienan Pertamina, yakni soal pembangunan kilang minyak.
Dirinya masih meminta penjelasan kenapa banyak kilang baru yang belum juga dibangun.
Padahal, lanjut dia, sudah ada beberapa investor yang serius patungan bisnis dengan Pertamina.
• Tegal Raya Masuki Peralihan Musim, BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Puting Beliung
• Malam Hujan Ringan di Purwokerto, Prakiraan Cuaca BMKG Minggu 20 September
• Ini Sorotan dan Apresiasi Berbagai Fraksi di DPRD Terhadap Kinerja Pemkab Banjarnegara
• Usaha Madu Klanceng Dinilai Paling Beruntung di Masa Pandemi, Ini Kata Peternak di Banjarnegara
"Makanya nanti saya mau rapat penting soal kilang."
"Berapa investor yang sudah nawarin mau kerja sama, kalian diemin?"
"Terus sudah ditawarin kenapa ditolak, kenapa kerja seperti ini, kami lagi mau audit," ujar Ahok.
Ahok membeberkan bahwa posisinya di Pertamina juga sering kali dipermasalahkan.
Alasannya, karena keberadaannya mengganggu keharmonisan dalam perusahaan.
"Cuma saya emosi juga kemarin."
"Mereka lagi mancing saya emosi, saya emosi laporin Presiden apa?"
"Ahok mengganggu keharmonisan," kata dia.
Banyak praktik tata kelola Pertamina yang, menurut dia, sangat tidak efisien.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menyinggung soal gaji di Pertamina yang baginya tidak masuk akal dalam pengelolaan perusahaan.
Dia menemukan, seorang pejabat Pertamina masih menerima gaji meskipun jelas-jelas sudah dicopot dari jabatannya.
"Tapi, masa (jabatan) dicopot gaji masih sama."
"Alasannya karena orang lama."
"Ya harusnya gaji mengikuti jabatan Anda kan."
"Mereka bikin gaji pokok gede semua."
"Jadi bayangin gaji sekian tahun gaji pokok bisa Rp 75 juta."
"Dicopot, enggak ada kerjaan pun dibayar segitu," tukas Ahok.
Contoh lain, lanjut Ahok, jabatan direksi dan komisaris sangat kental dengan lobi-lobi politis dan bagi-bagi jabatan.
"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga."
"Jadi direksi-direksi semua mainnya, lobinya ke menteri karena yang menentukan menteri."
"Komisaris pun rata-rata titipan kementerian-kementerian," kata Ahok. (*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul "Pesan Erick Thohir Kepada Ahok: Jaga Kekompakan Pertamina"
• Target PAD Kabupaten Purbalingga Sektor Pajak Dikurangi Rp 1,4 Miliar
• Waspada Ada Akun Facebook Palsu Bupati Purbalingga, Begini Cara Mudah Mendeteksinya
• Keduanya Ditangkap Saat Asyik Menghisap Sabu, Ini Hasil Penggerebekan Rumah di Patikraja Banyumas
• KTP Tidak Diambil, Pelanggar Tak Bisa Lagi Duplikasi, Razia Masker Libatkan Dindukcapil Banyumas