Berita Ekonomis Bisnis

Usaha Madu Klanceng Dinilai Paling Beruntung di Masa Pandemi, Ini Kata Peternak di Banjarnegara

Di masa yang penuh kecemasan karena penyakit menular ini, masyarakat ramai berburu suplemen atau bahan alam yang bisa meningkatkan imun tubuh.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/KHOIRUL MUZAKKI
Peternak madu lebah asal Desa Prigi, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara memperkenalkan produk madu murni milik mereka, Jumat (18/9/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Pandemi Covid-19 tidak dimungkiri telah melumpuhkan perekonomian masyarakat.

Banyak pekerja dirumahkan atau diputus hubungan kerja, hingga usaha rakyat gulung tikar.

Tetapi ada sejumlah usaha yang relatif mampu bertahan di tengan pandemi.

Begini Gambaran Prosesi Potong Rambut Gimbal di Dieng Banjarnegara, Tetap Sakral Meski Sederhana

Silaturahmi Kebangsaan di Banjarnegara, Wantimpres Habib Luthfi Singgung Rasa Handarbeni

Bantu UMKM Terdampak Pandemi, Pemkab Banjarnegara Sosialisasikan Program Subsidi Bunga

Akhirnya Setelah Sekian Lama, Warga Desa Gununglangit Banjarnegara Rasakan Jalan Diaspal

Satu di antaranya adalah usaha peternakan lebah madu trigona atau klanceng.

Usaha itu diakui ikut terdampak pandemi Covid 19.

Omset penjualan bahkan sempat menurun.

Tetapi dibanding usaha di bidang lain, usaha peternakan lebah tersebut lebih beruntung.

"Menurun tapi tidak signifikan," kata Nedi, pengurus Kelompok Trigona Prigi Makmur kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (18/9/2020).

Wajar saja usaha lebah madu tak begitu terdampak pandemi.

Di masa yang penuh kecemasan karena penyakit menular ini, masyarakat ramai berburu suplemen atau bahan alam yang bisa meningkatkan imun tubuh.

Produk madu murni sudah teruji khasiatnya untuk kesehatan tubuh.

Karenanya, peternak lebah madu tak begitu khawatir dengan kondisi saat ini.

Mereka masih bisa memasarkan madu di tengah keterpurukan ekonomi.

Harga madu klanceng pun masih stabil.

Satu botol madu ukuran 140 mililiter dijual kelompok itu seharga Rp 90 ribu.

"Produk kami sudah berizin," katanya.

Dia berkata, kelompoknya beranggotakan sekira 20 orang.

Masing-masing anggota memiliki rata-rata seratusan rumah lebah.

Total kelompok itu memiliki sekira 2.600 rumah lebah yang ditempatkan di sekitar rumah dan kebun.

Desa itu berbatasan dengan hutan yang masih rapat vegetasinya.

Sehingga sangat mendukung bagi usaha budidaya lebah. (Khoirul Muzakki)

Instruksi Bupati Banyumas: Seluruh Pegawai Pemkab Dilarang Pakai Masker Scuba

KABAR BAIK, Besok Sabtu Playmaker Andalan PSIS Flavio Beck Junior Tiba di Semarang

Ada Dugaan Penyelewengan Dana Retribusi Sampah di DLH Purbalingga, Kajari: Periode 2017-2018

744.428 Pemilih Masuk DPS Pilkada Purbalingga, KPU: Tolong Bisa Dicek Sudah Terdaftar atau Belum

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved