Berita Banjarnegara
Pemancing Libur Enam Bulan, Tunggu Ikan Tumbuh Besar di Sungai Urang Banjarnegara
Eksploitasi ikan secara berlebihan dan tak ramah lingkungan, semisal menggunakan setrum atau racun turut memengaruhi di aliran sungai Banjarnegara.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
Mereka mengasumsikan, dalam waktu enam bulan, benih ikan yang ditebar pastinya sudah tumbuh besar.
Kerusakan ekosistem sungai perlahan terpulihkan.
Enam bulan ke depan, mereka akan kembali menginjakkan kaki di Sungai Urang.
Saat itu, kondisi sungai diharapkan telah berubah.
Ikan-ikan yang dulu masih kecil, berubah bongsor dan siap dipancing.
"Setelah 6 bulan, baru ikan boleh dipancing," katanya.
Kepala Desa Prendengan, Muhammad Barokah bersyukur melihat semangat warganya, terutama para pemuda untuk melestarikan lingkungan.
Warga memang selama ini dihadapkan dengan persoalan lingkungan yang kompleks.
Wilayah di lereng Gunung Pawinihan itu rawan pergerakan tanah hingga terjadinya erosi di sekitar daerah aliran Sungai Urang.
Persoalan lain yang tak kalah serius adalah matinya sejumlah mata air di desa sehingga rentan kekeringan.
Padahal air jadi sumber kehidupan warga untuk rumah tangga dan mengairi lahan.
Karena itu, pihaknya butuh masukan dari para stakeholder untuk membantu mencarikan solusi atas persoalan itu.
"Kami tumbuh semangat baru untuk belajar tentang kelastarian alam, tanaman dan teknologi pertanian," katanya.
Pihaknya pun berharap kegiatan positif itu tidak berhenti hanya di sini.
Ia berharap para stakeholder lebih rajin turun ke desa untuk menyapa dan mengedukasi masyarakat.