Teror Virus Corona
Klaster Bawaslu Mendominasi Kasus Penularan Virus Corona di Boyolali, Berikut Data Terkini
Bawaslu Kabupaten Boyolali mendorong Satgas Penanganan Covid-19 untuk melakukan pencegahan melalui rapid test maupun swab terhadap pihak lain.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BOYOLALI - Jumlah kasus terinfeksi virus corona (Covid-19) selama lima hari terhitung mulai 1 hingga 5 September 2020 ada sebanyak 136 kasus.
Bila dirinci, pada Selasa (1/9/2020) ada satu kasus, Rabu (2/9/2020) tiga kasus, Kamis (3/9/2020) 62 kasus, Jumat (4/9/2020) 68 kasus, dan Sabtu (5/9/2020) dua kasus.
Data tersebut pun disampaikan oleh tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Boyolali.
• Kecanduan Karaoke, Pemuda di Kebumen Ini Gadai Motor Sewaan, Alasannya Buat Antar Anak Sekolah
• Penipuan Sasar Pedagang Lansia di Semarang, Mbah Ginem Nangis Sesegukan: Itu Uang Bukan Milik Saya
• Latihan Tim PSIS Bakal Kembali ke Stadion Citarum Semarang, Fandi: Lumayan Capek Kalau di Kendal
• Gerindra Ngotot Usung Mirna Annisa di Pilkada Kabupaten Kendal: Rekomendasi Bisa Saja Berubah
"Penambahan yang cukup besar ini terjadi pada Jumat (4/9/2020)."
"Ini tersebar hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Boyolali."
"Bahkan termasuk satu kecamatan yang dahulunya selama berbulan-bulan masih zona hijau."
"Yaitu Kecamatan Selo, sekarang sudah menjadi zona merah," kata Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina seperti dilansir dari Kompas.com, Sabtu (5/9/2020).
Ratri mengungkap, klaster Bawaslu masih mendominasi sebagai penyebaran Covid-19 di Boyolali.
Para anggota Bawaslu kebanyakan terinfeksi virus corona tanpa gejala alias OTG.
Menurutnya, para petugas lapangan Bawaslu harus dipastikan kondisi kesehatannya sebelum terjun untuk mengawasi tahapan Pilkada Serentak 2020.
Yakni dengan menjalani pemeriksaan swab tenggorokan.
"Sehingga dilakukan screening dan terdeteksi pada 4 September itu ada 36 orang yang positif Covid-19," terang dia.
Ratri merinci 36 anggota Bawaslu yang positif Covid-19 itu dari Nogosari ada tiga orang, Banyudono delapan orang.
Kemusu ada tiga orang, Mojosongo empat orang, Selo lima orang, Musuk tiga orang, Cepogo tiga orang, dan Teras tiga orang.
Klaster kedua penyebaran Covid-19 berasal dari kiriman petugas lapangan.