Pilkada Serentak 2020
Kandas Tak Dapat Rekomendasi di Pilkada Kendal, Mirna Annisa: Gerindra Sudah Bijak Ambil Keputusan
Lantaran tak cukup kursi yakni hanya mempunyai 6 kursi, Partai Gerindra pun tak dapat mengusung pasangan calon sendiri dan tinggalkan Mirna Annisa.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Bupati Kendal Mirna Annisa berlapang dada seusai dirinya dipastikan tidak bisa maju pada kontestasi Pilkada Serentak 2020.
Hal tersebut dinyatakannya seusai partai politik yang sebelumnya mengusung dia yakni Partai Gerindra bergabung dengan PKB juga Partai Nasdem.
Seperti diketahui, Partai Gerindra merupakan partai terakhir yang menentukan sikap pada Pilkada Kabupaten Kendal.
• Gerindra Tinggalkan Mirna Annisa, Bersama Nasdem Gabung PKB Usung Ali-Yekti di Pilkada Kendal
• Aktris Chacha Frederica Setia Dampingi Suami, Dico dan Basuki Daftar Pilkada Kabupaten Kendal
• Ustad Ali Nurudin Bakal Diusung PKB di Pilkada Kendal? Begini Respon Gus Yusuf
• Pilkada Kabupaten Kendal, PDIP Usung Tino-Mustamsikin, Empat Partai Belum Tentukan Sikap
Lantaran tak cukup kursi yakni hanya mempunyai 6 kursi, Partai Gerindra pun tak dapat mengusung pasangan calon sendiri.
Hingga akhirnya memutuskan memilih bergabung dengan PKB dan Partai Nasdem mendukung Ali Nurudin dan Yekti Handayani.
Kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (5/9/2020), Mirna mengapresiasi langkah Partai Gerindra untuk segera menentukan sikap.
Katanya, apa yang sudah dilakukan Partai Gerindra merupakan sebuah langkah bijak untuk kebaikan bersama.
"Apa yang sudah dilakukan Partai Gerindra) bijak."
"Artinya, kalau tidak segera mendukung atau mengusung siapa, itu tidak baik."
"Karena bisa membunuh partai sendiri," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (5/9/2020).
Ditanya soal harapan siapa yang nantinya menjadi Bupati, Mirna berharap siapapun pemenangnya adalah orang Kendal asli.
Artinya warga dan berdarah Kabupaten Kendal.
"Harapan saya siapapun pemenangnya harus Kendal asli, harus berdarah Kendal asli."
"Masyarakat tidak usah pusing-pusing, golek tonggo dewe (cari tetangga sendiri)," tegasnya.
Selain itu, Mirna menaruh harapan besar kepada calon pemimpin terpilih agar menjadi yang kreatif, visioner, untuk bisa membawa Kendal lebih maju lagi.
Dia juga tidak ingin pada kepemimpinan selanjutnya hanya meneruskan apa yang sudah dibangun pada masa kepemimpinannya.
Namun harus bisa memperbaharui apa saja yang dirasa belum tepat dalam semua sisi.
"Menurut saya kalau cuma jadi penerus tidak kreatif."
"Seorang pemimpin harus visioner, harus jadi kreator."
"Kalau buat saya tidak hanya sekadar jadi penerus, tetapi juga memperbaharui yang kurang tepat," ujarnya.
Selain itu, kata Mirna, seorang pemimpin juga perlu memiliki sifat dinamis lantaran dinamika dalam satu negara sangatlah cepat prosesnya.
Katanya, pada saatnya nanti, siapaun yang mejabat berada pada posisi sebagai pemangku amanah tertinggi yang perlu ditiru dan dianut kebijakannya.
Saat ditanya soal fokusnya, saat ini hingga berakhir masa jabatannya, Mirna ingin memaksimalkan apa saja yang bisa diberikan untuk masyarakat.
Terlebih hal-hal yang sekiranya belum mencapai target sebagaimana janjinya dalam bentuk visi misi saat diusung menjadi calon Bupati Kendal kala itu.
Seperti halnya kesejahteraan masyarakat, peningkatan jalan, pembangunan, hingga kesehatan.
"Soal Covid-19, ini kan tidak kasat mata, dan terus kami upayakan pencegahan."
"Pembangunan jalan sudah 94 persen dan kami harapkan nanti selesai, juga pembangunan lain," terangnya.
Ia juga berharap pada kontestasi Pilkada Kabupaten Kendal, masyarakat bisa menjaga konduktivitas bersama guna menghindari konflik-konflik yang tidak diinginkan.
"Kami bantu pihak terkait supaya terselengara pemilu yang damai," tutupnya. (Saiful Ma'sum)
• Basarnas Cilacap Bantu Pencarian Korban Tenggelam di Brebes, Nyoman: Sabtu Siang Ditemukan Meninggal
• Tak Mau Jadi Pengangguran, Siswanto Coba Bikin Celengen Gipsum, Tak Disangka Laris Manis
• Penipuan Sasar Pedagang Lansia di Semarang, Mbah Ginem Nangis Sesegukan: Itu Uang Bukan Milik Saya