Berita Banyumas
Cara Anak Desa Karanglo Banyumas Atasi Jenuh di Rumah, Dipandu Mbah Tarsih Bikin Wayang Klaras
Wayang Klaras adalah sejenis golek atau boneka yang terbuat dari daun pisang kering yang dibentuk menyerupai orang dan dihiasi menggunakan kain perca.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Mengusir rasa jenuh di tengah pandemi Covid-19 dan belum diizinkannya pembelajaran tatap muka, anak-anak SD di Desa Karanglo, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas memilih bermain boneka atau Wayang Klaras.
Wayang Klaras adalah sejenis golek atau boneka yang terbuat dari daun pisang kering yang dibentuk menyerupai orang dan dihiasi menggunakan kain perca.
Di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini banyak anak-anak yang merasa jenuh karena tidak kunjung ada kejelasan kapan sekolah dapat dibuka kembali.
• Mengulik Cerita Bupati Banyumas Aktif Berselancar di Medsos: Saya Kelola Sendiri Tanpa Tim Admin
• Laboratorium PCR Covid-19 Unsoed Purwokerto Sudah Bisa Digunakan, Tiap Hari Mampu Periksa 95 Sampel
• Lulusan Keperawatan di Purwokerto Ini Tak Betah Nganggur, Wisnu Jambret Emak-emak di Purbalingga
• Mengenang Oey Kim Tjin, Warga Cilacap Pembawa Dokumen Negara saat Ibukota Boyongan ke Yogyakarta
Mengobati rasa jenuh dan kebosanan, anak-anak pun kemudian memilih belajar sekaligus bermain Wayang Klaras.
Karena bahan-bahan pembuatan wayang yang mudah dicari, banyak anak-anak yang antusias membuatnya.
Proses pembuatan Wayang Klaras amatlah sederhana dan paling hanya membutuhkan waktu satu jam.
Anak-anak dapat membuat masing-masing karakter boneka sesuai keinginan mereka.
"Bahan-bahannya mudah dicari."
"Kalau klaras atau daun pisang kering di kebun ada banyak, kain perca juga banyak," ujar pencetus ide pembuatan Wayang Klaras, Tarsih (64) kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (26/8/2020).

Anak-anak rata-rata berumur 5 sampai 10 tahun itu senang bermain Wayang Klaras bersama-sama.
Bukan hanya membuat wayang, mereka juga dapat mendengarkan dongeng yang diceritakan oleh Mbah Tarsih.
Ada sekira 10 anak yang bermain yang masih di lingkungan tempat tinggal mereka.
"Anak-anak lagi liburan, tapi memang merasa jenuh."
"Akhirnya saya ajarin buat Wayang Klaras untuk hiburan sekaligus edukasi," katanya.
Mbah Tarsih sekaligus mendongeng di hadapan anak-anak tersebut dan menyampaikan berbagai tema seperi kemerdekaan, kehidupan sehari-hari, hingga tentang corona.
"Saya bercerita bebas saja, cuma ada cerita yang disampaikan atau seperti mendongeng anak tidur."
"Kalau soal gadget atau handphone mereka jarang pakai, paling hanya untuk tugas saja," imbuhnya.
Rasa antusias itu seperti diungkapkan oleh Ari Divi (10).
Dia senang bisa membuat dan bermain Wayang Klaras.
"Buatnya dari klaras (daun pisang kering) di kebun belakang rumah sendiri."
"Asyik main ini sambil mengisi waktu luang, kan libur terus tidak sekolah-sekolah," ungkapnya. (Permata Putra Sejati)
• Anak Putus Sekolah Diprediksi Meningkat Drastis, Ngasbun Egar: Pendidikan Juga Terdampak Pandemi
• Satu Perangkat Kelurahan Kembaran Kulon di Purbalingga Terpapar Corona, Layanan Publik Tetap Jalan
• Musim Kemarau Tahun Ini, Truk Tangki Penyuplai Air Bersih Masih Nganggur di Kantor BPBD Banjarnegara
• Ini Penyebab Listrik Sering Padam di Kota Tegal, PLN: 3 Bulan Sudah 16 Kali Gangguan