Berita Jawa Tengah
Sempat Molor 8 Tahun, Jateng Valley Mulai Dibangun, Ganjar: Wisata Berorientasi Aspek Lingkungan
Ganjar meminta pembangunan lokasi wisata Jateng Valley yang memanfaatkan lahan hutan sekira 400 hektare beroirientasi pada aspek lingkungan hidup.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan wisata Jateng Valley di Hutan Wisata Penggaron, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Sabtu (15/8/2020).
Pada kesempatan itu, Ganjar meminta pembangunan lokasi wisata Jateng Valley yang memanfaatkan lahan hutan sekira 400 hektare berorientasi pada aspek lingkungan hidup.
• Tahap Pertama Menyasar 1 Juta UMKM, Berikut Ini Cara dan Syarat Dapat BLT Rp 2,4 Juta
• Program Prakerja Gelombang V Dibuka Hari Ini, Kuota Penerima Manfaat 800 Ribu
• Warga Boleh Gelar Malam Tirakatan Kemerdekaan RI, Gubernur Ganjar: Tapi Wajib Patuhi SOP Kesehatan
"Kami pesan karena ini mau dibuat tempat wisata Jateng Valley."
"Maka diharapkan orientasi lingkungannya yang nomor satu," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (15/8/2020)
Menurut Ganjar, dengan mengutamakan faktor lingkungan diharapkan setiap orang datang berkunjung dapat banyak mengambil pelajaran, berbagi pengalaman yang eco frendly.
Ia menambahkan, dengan kondisi Hutan Penggaron yang masih asri ditambah rencana pembangunan dilengkapi wahana wisata dan tempat bermain keaslian lingkungan tetap terjaga.
"Maka harapan kami karena di tengah-tengah ada tempat bermain, semua bisa menjaga."
"Mengedukasi, sehingga, harapan orang yang pulang itu justru sadar."
"Maka, nanti kami minta soal suplai energinya yang green, permainan juga begitu."
"Anak-anak maupun orangtua dapat belajar," katanya.
Pihaknya menyatakan, rencana pembangunan Jateng Valley sejak perencanaan pada 2010 dan hendak dibangun pada 2012 sempat terkendala masalah administrasi.
Dikatakannya, tidak hanya itu komitmen bersama dinilai penting mewujudkan pembangunan Jateng Valley.
Diakui pihak pengembang sempat mengadu perihal masalah itu sampai akhirnya terjadi titik temu.
"Tentu itu setelah didukung semua pihak."
• Ayo Tantang Temanmu Pasang Stiker #MerahPutihChallenge di Instagram, Begini Caranya
• Tiba-tiba Api Sudah Membesar, Rumah Ludes Terbakar di Kendal, Siswa SMPN 3 Singorojo Bikin Aksi Ini
• Harga Emas Antam Turun Rp 5.000 di Akhir Pekan Ini, Berikut Daftar Lengkapnya
"Maka di tengah pandemi virus corona (Covid-19) ini ada dua kelompok orang sukses pertama kreatif dan inovatif, didukung governance."
"Karena pilihannya cuma dua, berani berjuang atau pasrah."
"Tapi kami pilih tertantang, kapan kira-kira pandemi selesai vaksin ditemukan tidak tahu," ujarnya.
Komisaris Utama PT Taman Wisata Jateng, Prijo Raharjo Handoko menerangkan, pembangunan Jateng Valley semula akan dilakukan pada 2010.
Kemudian molor dan baru tahun ini dapat terlaksana.
"Anggaran pembangunan diperkirakan mencapai Rp 2 triliun."
"Target kami ini akan menjadi destinasi wisata terbesar ke 5 di dunia dan nomor 1 di Asia Tenggara."
"Dengan luas 400 hektare, kami berkomitmen mewujudkan destinasi wisata terbesar di Jawa Tengah," jelasnya.
Handoko mengungkapkan, wisata Jateng Valley akan dilengkapi sejumlah fasilitas seperti eco hotel and resort, eco safari, eco theme park.
Jateng Valley mengusung tagline 'When Nature Meets Dream'.
Semua itu lanjutnya, gabungan dari unsur kesenangan, teknologi, lingkungan, modern, dan tentu berstandar internasional.
Selebihnya ada outbound, piknik area, mini teater, dan tree top cafe. (M Nafiul Haris)
• Terbanyak di Purbalingga, ASN Tidak Netral dalam Pilkada Serentak, Rekap Sementara Bawaslu Jateng
• Ini Modus Baru Distribusikan Narkoba Selama Masa Pandemi di Jateng
• Satu Investor Asal Korea Selatan Dipastikan Mengisi KIT Batang, Tahap Awal Bangun 450 Hektare