Ponpes di Banyumas Mulai Gelar Belajar Tatap Muka, Santri yang Baru Datang Wajib Karantina 14 Hari
Menurut Pengurus Pondok Pesantren Al-Ikhsan Muhammad Najib Syarif, pihaknya telah menggelar pembelajaran secara tatap muka, baik diniah maupun bahasa.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Proses pembelajaran tatap muka sudah mulai diterapkan di beberapa pondok pesantren di Banyumas, satu di antaranya di Pondok Pesantren Al-Ikhsan, Beji, Kedungbanteng, Banyumas.
Kepala Kantor Kemenag Banyumas Akhsin Aedi membenarkan jika sebagian santri sudah mulai masuk pondok pesantren.
Menurut Pengurus Pondok Pesantren Al-Ikhsan Muhammad Najib Syarif, pihaknya telah menggelar pembelajaran secara tatap muka, baik diniah maupun kegiatan bahasa.
Akan tetapi, ada pengurangan mata pelajaran guna mengurangi tingkat kejenuhan santri.
• 687 Pendonor Darah Sukarela di Banyumas Dapat Penghargaan dari Bupati Achmad Husein
• Pemakaman Staf KPU Asal Banyumas yang Tewas di Papua, Ibu: Maafkan Mama Tidak Bisa Jaga Henry
• Benang Layangan Nyangkut di Kabel PLN, Listrik di Wonogiri Mati 3,5 Jam
• Kedapatan Menarikan Lagu Milik Boyband BTS, Tiga Tentara Korea Utara Dihukum
Pembelajaran sudah dimulai sejak Selasa (15/7/2020), bagi santra lama dan Senin (10/8/2020), bagi santri baru.
"Santri dilarang keluar area pesantren. Apabila ada yang melanggar, akan dipulangkan, untuk menjaga area pesantren tetap steril," kata Najib saat ditemui di ponpes setempat, Kamis (13/8/2020).
"Untuk meningkatkan imun, kami mengadakan kegiatan senam dan mewajibkan santri membawa vitamin. Juga, mengadakan nonton film sepekan sekali untuk mengurangi kejenuhan," imbuhnya.
Najid mengatakan, pihak pesantren juga melarang pinjam-meminjam barang pribadi antarsantri, di antaranya handuk, piring, juga sendok.
"Kemarin, pesantren bekerja sama dengan Puskesmas Kedungbanteng mengadakan rapid test bagi seluruh santri dan hasilnya, alhamdulillah nonreaktif semua," katanya.
Namun demikian, untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi para santri, kiai, ustaz, dan pengurus, setiap pesantren di bawah naungan Kemenag Banyumas akan disemprot disinfektan.
• Resep Mi Celor, Makanan Asal Palembang yang Pas untuk Sarapan
• Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik IDI Bali, Jerinx Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara
• Empat Pekerja Tewas Tertimpa Tiang Penyangga Tower SUTET
Penyemprotan melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas.
Lewat penyemprotan ini diharapkan lingkungan pesantren menjadi lebih sehat.
"Pesantren itu sudah mulai melaksanakan kegiatan belajar sebagaimana mestinya. Penyemprotan itu diharapkan bisa menjaga dan menghindarkan dari virus," ujar Kepala Kantor Kemenag Banyumas, Akhsin Aedi.
Sementara, Kasi PD Pontren Kemenag Banyumas Noval Iskandar menambahkan, santri yang baru datang ke pondok pesantren diwajibkan menjalani karantina 14 hari sebelum masuk lingkungan pondok.
"Ada 179 pondok pesantren yang kami usulkan disemprot disinfektan," ujarnya.
Selain penyemprotan disinfektan, rencananya, ada pembagian bantuan dari BPBD berupa masker dan hand sanitizer. (jti)