Liga 1 2020
Ajukan Tiga Pertanyaan ke PT LIB, Persebaya Surabaya Masih Tidak Setuju Liga 1 Dilanjutkan Oktober
Alasan utama Persebaya soal keteguhannya melawan keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) tersebut terkait masalah kesehatan.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SURABAYA - Persebaya Surabaya menjadi satu dari tiga klub peserta Liga 1 2020 yang tidak menyetujui kompetisi tersebut kembali bergulir pada Oktober 2020.
Dua lainnya yakni Persita Tangerang dan Barito Putera.
Alasan utama Persebaya soal keteguhannya melawan keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) tersebut terkait masalah kesehatan.
• Sudah Dibuka Kembali di Kabupaten Semarang, Pengunjung Pasar Sawahan Wajib Pakai Masker
• PDIP Kendal Belum Pikirkan Koalisi, Fokus Menanti Bakal Calon Hasil Rekomendasi Pusat
• Mulai Tahun Depan, Semua Sekolah Swasta di Jateng Pasti Dapat Dana Bosda
• Festival Bahari Jazz Digelar Desember, Selama Sebulan di Pantai Alam Indah Kota Tegal
Bajul Ijo, julukan Persebaya Surabaya, sejatinya mau-mau saja Liga 1 2020 dilanjutkan.
Akan tetapi, mereka menuntut adanya kejelasan dan langkah kongkret dari PT LIB agar kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia tak menjadi bom bioligis virus corona.
"Posisi Persebaya sampai saat ini belum berubah," tegas Manajer Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi, seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (9/8/2020).
"Kami masih menunggu penjelasan lebih detail terkait penerapan protokol kesehatan."
"Sebelum dan selama kompetisi berjalan," ujar Candra.
Kendati masih teguh tidak ingin melanjutkan, Candra mengakui ada perubahan ke arah baik yang dilakukan PT LIB.
Menurutnya respons PT LIB dengan keteguhan Bajul Ijo dinilai ada kemajuan.
Yakni, metode screening.
"PT LIB sepakat memakai swab test untuk seluruh pihak yang terlibat di tiap pertandingan," terang dia.
Hanya saja, lanjut Candra, penjelasan tersebut masih bersifat umum dan belum menyeluruh.
Berikut tiga pertanyaan Persebaya kepada PT LIB terkait kelanjutan Liga 1 2020:
1. Bagaimana penerapan protokol kesehatan bagi klub selama masa persiapan (latihan) sebelum memasuki kompetisi.
Ini penting, agar semua klub miliki panduan yang jelas dan terarah selama melakukan persiapan.
Ada standar bersama yang bisa diterapkan.
Klub tidak membuat standar yang dibangun sesuai persepsi masing-masing.
Dengan begitu, ketika memasuki kompetisi, tidak perlu ada lagi kekhawatiran terkait paparan Covid-19.
2. Perlu juga dijelaskan mitigasi atau penanganan yang harus dilakukan oleh klub, LIB, maupun pihak lain yang terkait, bila ada pemain atau pun ofisial yang hasil swab test-nya positif.
Klub, harus mendapat gambaran utuh dan detail agar tidak gagap bila kejadian yang tidak diinginkan ini terjadi.
3. Persebaya juga membutuhkan gambaran menyeluruh, bagaimana langkah PSSI maupun LIB untuk memastikan agar lanjutan kompetisi tidak berpotensi menjadi klaster baru.
Hal ini terkait dengan pertandingan-pertandingan yang berpotensi terjadi pengumpulan massa di lokasi pertandingan maupun tempat-tempat umum.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiga Pertanyaan Persebaya Surabaya Lawan Keputusan PT LIB"
• Ternyata Ini Fungsi Layar 120 Hz di Samsung Galaxy Note 20 Ultra, Terutama Bagi Para Gamers
• Trans Semarang Rencanakan Tambah Satu Freeder Tahun Depan
• KIT Batang Bakal Butuh Ribuan Tenaga Kerja, Kades Mulai Diminta Data Calon Pekerja
• Sanksi Bagi Warga Tidak Gunakan Masker Diterapkan di Jateng, Ganjar Sudah Keluarkan Pergub