Bisnis dan Keuangan
Polemik Bantuan Pemerintah Rp600 Ribu untuk Karyawan Swasta, Tak Efektif Tak Tepat Sasaran?
Polemik Bantuan Pemerintah Rp600 Ribu untuk Karyawan Swasta, Dinilai Tak Efektif dan Tak Tepat Sasaran
Pasalnya, dia menilai pemerintah tidak memperhitungkan besaran pengeluaran antar masyarakat dengan gaji di bawah Rp5 juta tersebut.
"Untuk penghasilan upah buruh saja Rp2,9 juta per bulan."
"Jadi yang Rp 5 juta itu bukan buruh, dan dia juga dapat (bantuan). Ini timbulkan kesenjangan antara Rp2,9 juta sampai yang Rp5 juta," ujar dia.
Taufiq menambahkan, masyarakat dengan gaji mendekati Rp5 juta tidak masuk dalam kategori penduduk miskin.
Sementara, penduduk yang masuk dalam kategori miskin adalah mereka yang memiliki pengeluaran di bawah Rp2,3 juta per bulan.
Menurut dia, BLT kepada karyawan tersebut tidak akan tepat sasaran dan tidak akan efektif dalam mendongkrak kinerja perekonomian.
Sebab, penduduk dengan penghasilan di kisaran Rp5 juta akan cenderung menggunakan bantuan tersebut untuk ditabung ketimbang dibelanjakan.
"Ini menurut saya jadi dasar ketika diberikan ke kelompok antara Rp2,92 juta hingga Rp5 juta akan jadi masalah."
"Dan uang itu akan sia-sia dan menjadi saving saja dan ini tentu saja akan sangat sulit untuk dorong ekonomi jauh lebih tumbuh," jelas dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pro Kontra Seputar Bantuan Pemerintah Rp 600.000 untuk Karyawan Swasta
• Tinggal di Bekas Kandang Ayam, Siswi SMK Ini Mengais Padi Sisa Panen demi Hp untuk Belajar Daring
• Viral Video Wali Kota Ngacir Pakai Sepeda setelah Dimaki Emak-emak PKL di Padang, Gara-gara Ini
• Kisah Pilu Ibu di Jombang Diabaikan Petugas Rumah Sakit, Melahirkan Sendiri Bayinya Meninggal
• Begini Syarat Penerapan New Normal Menurut WHO dan Bappenas, Daerah Mana Sudah Siap?