Hobi
Mengkonsumsi Mi Instan saat Mendaki Gunung Justru Memicu Dehidrasi, Begini Penjelasan Dokter
Para pendaki pemula pastilah sangat sering membawa bekal mi instan sebagai makanannya saat berada di gunung.
"Kadang bahkan mi instan itu dimakan mentah-mentah, ya habislah cairan tubuh kita disedot."
"Akhirnya tubuh kita dehidrasi," tambahnya.
Apabila kondisi tubuh manusia sudah mengalami dehidrasi, lanjut dia, bisa berujung pada kehilangan orientasi.
Hilangnya orientasi pendaki dapat mengakibatkan pendaki tersasar, bahkan menimbulkan kematian apabila halusinasi semakin tak terkendali.
"Harusnya kan di gunung itu ya kita hemat air. Kok malah bawa makanan yang dapat menghabiskan air," ujarnya.
Lantas, makanan apa yang sebaiknya dibawa saat mendaki gunung?
Bawa makanan berkabohidrat ringan dan air secukupnya Untuk mendaki gunung, hal yang pertama ia sarankan yaitu membawa persediaan air secukupnya.
Kedua, terkait makanan, ia menyarankan agar pendaki membawa makanan berkabohidrat ringan.
"Banyak makanan kabohidrat ringan misalnya, sagu. Gak selalu harus nasi," kata Siswo.
"Roti-roti Prancis atau semacamnya. Kan cuma tiga hari paling lama, enggak mungkin kekurangan gizi," tuturnya.
• David Beckham Inginkan Luis Suarez Gabung Klubnya Inter Miami di MLS
• Tiga Cara Sederhana Menghilangkan Bau Prengus Daging Kambing Kurban Idul Adha
• Ajip Rosidi Meninggal Seusai Operasi, Dikebumikan di Magelang Siang Ini
• Daftar Harga Laptop Asus Bulan Juli 2020 dan Spesifikasinya
Lantas apakah membawa mi instan sebagai bekal makanan benar-benar tidak disarankan?
Menurutnya, membawa mi instan sebagai bekal makanan boleh dilakukan, asalkan bukan dalam kegiatan pendakian gunung.
Misalnya, kata dia, orang yang sedang camping di bawah ketinggian 1.000 mdpl.
"Kalau ketinggian di bawah 1.000 mdpl, oke deh, mau bawa mi satu truk silakan. Karena air mudah didapat," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Bawa Mi Instan untuk Bekal Makan Naik Gunung, Kenapa?",