Berita Solo

25 Tenaga Medis RSUD Moewardi Solo Reaktif Rapid Test

Sebanyak 25 tenaga medis yang bertugas di RSUD Moewardi Solo, Jawa Tengah, dinyatakan reaktif berdasarkan pemeriksaan menggunakan rapid test.

Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengenakan masker saat melakukan sidak di ruang isolasi RS Moewardi Surakarta, Rabu (4/3/2020), untuk mengecek kesiapsiagaan dalam mengantisipasi situasi terburuk menghadapi virus corona. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Sebanyak 25 tenaga medis yang bertugas di RSUD Moewardi Solo, Jawa Tengah, dinyatakan reaktif berdasarkan pemeriksaan menggunakan rapid test.

Berdasarkan hasil tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memerintahkan untuk segera dilakukan tes swab kepada 25 tenaga medis itu.

"Sudah rapid test dan ada yang reaktif."

"Saya minta dilakukan PCR dan hasilnya belum tahu."

"Laporan yang masuk, ada 25 tenaga kesehatan yang reaktif."

Dua Penalti Ronaldo Selamatkan Juventus Dari Kekalahan Melawan Atalanta

Sejak Kenakan Jersey Bersponsor Three, Laga Chelsea Selalu Berakhir dengan Skor 3 Gol

Menang Tipis dari Valladolid, Barcelona Tempel Real Madrid di Puncak Klasemen Liga Spanyol

Dalam 24 Jam Terakhir 100 Orang Terinfeksi Virus Corona di Jawa Tengah

"Sekarang kami sedang melakukan tindakan," kata Ganjar saat ditemui usai pemberian santunan bagi ahli waris tenaga medis yang gugur di Poltekes Semarang, Sabtu (11/7/2020).

Dari hasil penelusuran awal, Ganjar mendapat laporan bahwa diduga terjadi penularan Covid-19 di RSUD Moewardi yang berasal dari luar rumah sakit.

Menurut Ganjar, sebagian besar tenaga medis yang bertugas menangani Covid-19 semuanya aman karena menerapkan prosedur kesehatan yang ketat.

"Indikasi awal tertular dari luar, kalau yang menangani ini (Covid-19) malah aman."

"Tapi yang mesti hati-hati ketika berada di luar. Kalau dari luar tertular, terus dibawa masuk ke rumah sakit, tidak sadar berhubungan dengan banyak orang, maka potensi itu bisa terjadi," kata Ganjar.

Untuk itu, Ganjar memastikan pihak rumah sakit berupaya mengurangi karyawan non-medis sebanyak 50 persen, serta mengurangi jumlah kunjungan pasien.

"Kami meminta kapasitas pendidikan dokter muda dan residen juga dikurangi."

"Kami juga minta protokol kesehatan dilakukan makin ketat, termasuk membatasi karyawan dan jumlah pengunjung," kata dia.

Ganjar mengatakan, penanganan terhadap 25 tenaga medis di RSUD Moewardi Solo itu sudah berjalan sesuai prosedur.

"Ini kan dokter semua, sudah pasti paham, apakah nanti dirawat atau diisolasi."

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved