Berita Kriminal
Pengakuan Pembunuh-Pemerkosa Bocah 5 Tahun di Pasuruan: Saya Rampas Perhiasannya untuk Beli Sosis
Pengakuan Pembunuh-Pemerkosa Bocah 5 Tahun di Pasuruan: Saya Rampas Perhiasannya untuk Beli Sosis
"Setelah dipastikan meninggal dunia, tersangka baru pergi. Dari analisa medis, korban ini meninggal karena gagal atau kesulitan bernafas, itu karena kepalanya dibenamkan air."
"Ada juga luka lebam di kepala bagian belakang karena dipukul kayu," sambungnya.
Dalam kasus ini, Rofiq menegaskan, pihaknya menerapkan tiga pasal sekaligus. Pasal itu berkaitan dengan kejahatan pembunuhan berencana, persetubuhan dan perampasan perhiasan.
Libatkan psikolog
Penyidik juga akan melibatkan ahli psikologi untuk memeriksa kejiwaan dua tersangka pembunuhan ini.
"Nanti akan kami libatkan ahli psikologi," kata Rofiq Ripto Himawan.
Dikatakan Kapolres, hanya orang yang tidak waras dan mengalami kelainan yang tega melakukan perbuatan kejahatan seperti ini.
"Kalau orang waras, saya kira tidak akan tega melakukan perbuatan sebejat dan senekat ini," sambung Rofiq.
"Nanti akan kami kembangkan lebih lanjut," tambah Rofiq.
Pengin beli sosis dan kopi susu
Sementara itu, saat ditanya Kapolres, tersangka Moch Tohir mengaku melakukan kejahatan itu karena butuh uang untuk membeli sosis dan kopi susu.
"Saya butuh uang pak, untuk beli sosis dan kopi susu," jawab Moch Tohir saat ditanya Kapolres.
Jawabannya pun sontak membuat Kapolres geleng-geleng kepala. Sebuah alasan konyol yang disampaikan oleh tersangka.
Tak hanya itu, pria yang masih berusia 27 tahun ini juga mengaku takut dengan orang tua korban.
"Makanya saya bunuh setelah saya rampas perhiasannya, kalau tidak, saya takut sama orangtua dia (korban)," sambungnya.
Tersangka juga mengakui baru dua minggu menikah.