Teror Virus Corona

Balita 2 Tahun Diduga Dicabuli saat Berada di Bangsal Isolasi Covid-19, Ibu Curiga kala Ganti Popok

Balita 2 Tahun Diduga Dicabuli saat dikarantina di Bangsal Isolasi Covid-19 id sebuah rumah sakit, ibu Curiga saat Gantikan Popok anaknya

KOMPAS.com/Shutterstock
Ilustrasi kekerasan dan kejahatan seksual terhadap anak - Balita perempuan berusia 2 tahun diduga menjadi korban pencabulan saat menjalani karantina di bangsal isolasi Covid-19. Peristiwa ini terjadi di Rumah Sakit Akademik Dr George Mukhari, Pretoria, Afrika Selatan. 

Balita perempuan berusia 2 tahun diduga dicabuli saat dikarantina di bangsal isolasi Covid-19 di sebuah rumah sakit. Kecurigaan sang ibu muncul saat menggantikan popok anaknya. Ia melihat tanda-tanda pelecehan seksual dan pencabulan di sektiar kelamin anak perempuannya yang masih balita.

TRIBUNBANYUMAS.COM - Saat menjalani karantina di bangsal isolasi Covid-19 di sebuah rumah sakit, anak bawah lima tahun (Balita) perempuan berusia 2 tahun diduga menjadi korban pncabulan.

Kecurigaan sang ibu mucul saat mengganti popok sang anak, kala balita perempuan tersebut telah selesai menjalani karantina di bangsal isolasi Covid-19.

Peristiwa tersebut terjadi di Rumah Sakit Akademik Dr George Mukhari, Pretoria, Afrika Selatan, pada Juni sebagaimana dilansir dari The Sun, Rabu (8/7/2020).

Insiden bermula ketika ibu anak tersebut membawanya ke rumah sakit pada 15 Juni setelah dia menunjukkan beberapa gejala Covid-19.

Kisah Dokter Kakak-Adik di Semarang Meninggal karena Covid-19, Terasa Sakit Setelah Pemakaman Ayah

Kronologi Pasangan Pengantin Baru Bunuh Bocah 5 Tahun, Bermula dari Iming-iming Es Krim

Patroli Gabugan Amankan 2 Kapal Ikan China, Petugas Kaget Temukan Jenazah ABK Indonesia di Freezer

Tak Kuat Menahan Kencing, Bocah 13 Tahun Tewas di Lilit Ular Piton setelah Pipis di Pinggir Sungai

Anak kecil ini lantas diisolasi. Afrika Selatan mulanya berhasil mengendalikan penularan wabah corona.

Namun sejak Mei, kasus positif Covid-19 mulai menanjak.

Sang ibu akhirnya meninggalkan anaknya di rumah sakit.

Malamnya, dia mendapat telepon dari pihak rumah sakit bahwa anaknya menangis dan merasa kesakitan.  Anak tersebut akhirnya tidur.

Keesokan paginya, ibunya diberitahu bahwa hasil tes menunjukkan bahwa anak tersebut negatif terjangkit Covid-19.  Maka dia dibawa pulang.

Bibi balita tersebut mengatakan ketika dia menjenguk bocah itu, dia merasa bocah itu bukanlah dirinya sendiri.

"Anda bisa melihat dia kesulitan berjalan. Dia akan menangis."

"Aku merasa ada yang tidak beres dengan anak itu" ujar bibi korban.

Ibu anak tersebut lantas memperhatikan tanda-tanda bahwa dia telah mengalami pelecehan seksual saat mengganti popoknya.

Sang ibu lantas membawa anaknya ke klinik terdekat dan seorang perawat sepakat bahwa anak tersebut mengalami pelecehan seksual.

Dia lantas membawa anaknya ke Rumah Sakit Akademik Dr George Mukhari dan melapor polisi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved